BAB 17 ⭐ Penjelasan

245 30 1
                                    

Pukul 02.30 WIB. Mereka bertiga sampai di Rs PH. Tidak perlu waktu lama untuk sampai, karena Evan mengemudikan mobilnya dengan cepat dan ngebut. Mereka bertiga lebih dulu ke bagian informasi menyebutkan nama pasien yang baru masuk malem itu dengan luka serangan. Setelah mendapat kan nomor kamar inapnya, mereka bertiga bergegas menuju kamar tersebut. Saat mereka bertiga masuk kedalam kamar inap itu, Mereka melihat sosok Razha sedang mengerjakan Sholat. Melihat itu mereka bertiga pun menghentikan langkahnya sejenak lalu sama-sama berdiri terdiam didekat pintu. Mereka bertiga menunggu Razha selesai. Setelah selesai baru mereka bertiga melangkah maju dan menghampiri Zefha yang masih terbaring lemah. mereka bertiga merasa shock melihat keadaan Zefha. Terutama Jason. Jason merasa teriris hatinya disaat melihat keadaan Zefha secara langsung yang sangat memprihatinkan dan itu karenanya.
Zefha masih saja terbaring memejamkan mata. Alat medis ada dibagian hidung Zefha, dan selang infus ada tersambung dilengannya. Kepala Zefha diperban melingkar. Bahkan tubuhnya tak ada yang tak terluka. Telapak tangan Zefha bagian kanan juga diperban melingkar.

"Ya Tuhaan! keji sekali mereka yang udah tega bikin Zefha begini!" gerutunya didalam hati sambil berdiri mematung terus memandangi wajah Zefha. Razha yang menyadari kehadiran mereka langsung menegurnya.

"Ngapain kalian nyusul kesini? gimana bisa Kalian sampai disini!?" tanya Razha sambil mengamati kearah mereka bertiga.
"Pasti si ember, Cimon itu yang kasih tau kalian kalo kita disini??iya kan?" suara Razha lagi.
"Lo gila ya, kenapa lo gak bilang ke Gua soal ini dari kemarin...!!Mau jadi sok Pahlawan Lo buat si Zefha!" sahut Jason dengan nada membentak pada Razha.
"Kok jadi Lo yang ngegas!???" balas Razha tak terima.
"Lo apa gak ngaca? kenapa Gue memilih menuruti Zefha untuk menyembunyikannya dari Lo dan saudara-saudara Lo itu, hah?"

Jason hanya menatap Razha penuh emosi. Evan dan Bryan bersiap untuk segera menahan Jason jika Jason mulai mengeluarkan emosinya.
"Heh Jas, Gue tanya ke Elo ya, gimana sikap Lo selama ini ke Zefha? hah? bahkan Lo cuma nambahin beban hidup Zefha aja! Lo mana pernah bisa nyikapin masalah dengan baik-baik dan gak menangin egonya Lo itu?! Gue sendiri sebenarnya yang udah sangat jengkel dan ingin bongkar ini semua ke Elo, tapi Zefha selalu memohon agar Gue gak akan pernah melakukannya!?"
Jason memilih diam dan kembali mematung.
"Apa Lo tau? apa alasan Zefha memilih menyembunyikan ini semua dari kalian!?" tanya Razha. Tiga bersaudara itu sama-sama terdiam.
"Kenapa pada bisu?!"
Jason yang faham memilih diam karena agar Razha menjelaskan yang sebenarnya dan Ia ingin memastikan bahwa dugaannya benar adanya.
"Karena Dia pikirin Lo! Dia pikirkan karier Lo! karena Dia tidak ingin memperkeruh suasana, Zefha juga gak mau, berita soal ini sampai tersebar dan ada yang tau bahkan sampai kesorot di media sosial, karena apa..?? apa Lo tahu apa alasan dia, kenapa dia pun gak mau kelakuan fans Lo yang gak ada otak itu sampe terliput!?? apa Lo tau?? hah!!????"
Mereka bertiga memilih diam sambil terus mengamati kearah Razha.
"Itu karena dia tidak ingin membuat Lo terganggu disini! Dia gak mau, waktu santai Lo disini itu terusik oleh tingkah fans Lo yang gila itu karena ada sangkut paut dengannya?! Bahkan, Dia gak ingin Lo berfikiran bahwa Zefha memanfaatkan keadaan karena ulah fans Lo itu untuk menarik simpati Lo, karena Lo juga tahu bukan? rasa tertariknya dia sama Lo jelas ada! karena dulunya Dia sempat menjadi Fans Lo!"
Jason masih memilih diam mendengarkan.
"Dia juga bilang sama Gue, kalau dia ingin jaga jarak sama Lo juga karena apa!? Karena Dia ada respect perasaan sama orang yang dulu adalah seorang idolanya? Tapi soal itu Gue yakin, Zefha sampai hampir ada perasaan berlebihan sama Lo karena Lo sering lakuin hal yang hanya dengan niat baperin dan mainin perasaan Zefha kan!?"

Jason terkejut dengan penjelasan Razha itu.

"Gue yakin, pasti Lo itu sebenarnya tahu, bahwa Zefha suka sama Lo? tapi Lo sengaja kan malah panasin Dia sama cewek Lo itu!?"
Jason mengangkat satu alisnya.
"Maksud Lo Vida!?"
"Iya! makanya Gue gak suka Zefha masih saja seapartement sama Lo, karena apa!? Lo bisa nya hanya buat Dia sakit dan nambahi beban dia aja!"
Mendengarkan penjelasan Razha yang terakhir, Ia menyimpulkan bahwa sepertinya Razha belum tahu bahwa Jason sudah ada dua kali meminta Zefha untuk menjalin hubungan dengannya. Disana Jason heran pada Zefha. Namun Ia juga teringat akan ucapan sang Koko saat dulu. Bahwa mungkin saja tidak semua hal diceritakan pada orang kepercayaannya. Jason tersentuh hatinya. Ia semakin disadarkan, bahwa wanita yang kini tengah terbaring lemah karenanya adalah wanita yang seharusnya dijaga, diajak berteman, dilindungi, dan disayangi. Jason semakin sadar soal perlakuannya pada Zefha selama ini telah banyak salah sangat besar. Apalagi, dulu Dia sempat berfikiran kotor pada Zefha disaat pertama kalinya pertemuannya pada Zefha selama di Bali.
"Asal Lo tau! sejak kemarin, Gue udah nahan terus pengen nonjok muka Lo Jason!!"
"Selama ini, Lo itu bisanya cuma selalu nyakitin Zefha aja! bahkan buat mental Zefha selalu teruji karena akibat ulah fans-fans bocil dan posesifnya Lo itu! Lo pasti juga gak tahu kan? bahkan hujatan dari fans Lo itu ada serang Zefha sejak kapan?"
"Sejak di semarang waktu itu kan?" balas Jason. Razha tertawa sengit.
"Lo salah! sejak diBali, Zefha udah banyak hujatan lewat Dm akun Instagramnya!?"
Jason yang memang sempat lupa, akhornya Ia ingat karena memang waktu itu Ia sempat ada membaca dm instagram Zefha yang pada akhirnya Ia hadirkan Vida dengan rencana hanya untuk mengalihkan isu kedekatannya dengan Zefha.

"Takdir Cinta Terlarang" Jasonwlm & ZefhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang