"Kak, ada Ica nih mau ketemu." Teriak bunda dari lantai bawah yang mengganggu ku menikmati drakor yang sedang ku tonton.
"Ngapain teriak-teriak sih, lagian tu anak pasti bakal langsung masuk." Gumam ku saat mendengar teriakan bunda.
Belum juga 5 menit, pintu kamar ku tiba-tiba terbuka lebar menampilkan Ica dengan raut lelahnya.
"Gue nginep sini malem ini." Ucapnya sambil merebahkan dirinya dikasur ku.
"Heh! Ganti dulu baju trus mandi, baru boleh lo tiduran dikasur gue." Sentak ku pada Ica sambil memukul bokongnya yang tepos.
"Aw, yauda sih gausah pake mukul segala." Sungutnya sambil berlalu menuju kamar mandi yang ada dikamar ku.
Saat mendengar bunyi shower, aku memutuskan untuk turun kebawah. Ku lihat bunda sedang membuat kari ayam kesukaan ku.
"Hmm enak ya bund keliatannya, sayangnya kakak gabisa makan." Ucapku pada bunda sambil membuka kulkas yan ada dibelakang bunda.
"Kenapa gabisa?"
"Ya kakak kan harus diet, ntar kalo nambah berat badannya bisa ngaret nikahannya." Jawab ku lesu.
"Kamu kira setelah kejadian ini bunda sama ayah masih mau nerima si batubara itu jadi keluarga kita?" Ucap bunda yang membuat ku menghentikan kegiatan yang sedang ku lakukan, yaitu memakan tomat ceri.
"Maksud bunda?"
"Ya kamu nggak bakal nikah sama dia kak, batal. Bunda udah batalin perjodohan kalian ke mamahnya Bara malam itu juga. Enak aja, habis ngehamilin anak orang kok mau sama anak bunda yang paling cantik ini."
Aku terbelalak mendengar ucapan bunda barusan, "BENERAN KAKAK BATAK NIKAH, BUND?!" Ucap ku sambil melonjak kegirangan.
Bunda mengangguk sambil mengernyitkan dahinya bingung, "Iyaa, tapi baru ini bunda liat ada orang batal nikah malah seneng."
"YA ALLAH, TERIMA KASIH ENGKAU TELAH MENDENGAR DOA HAMBA." Teriak ku sambil mengenadahkan kedua tangan ku keatas.
"Ih, apaan sih kak!" Ujar bunda sambil memukul lengan ku. Aku hanya cengengesan saja ketika dipukul oleh bunda.
"Kenapa sih kak? Suara mu kedengeran loh sampe luar." Ucap sebuah suara berat yang sangat ku kenali.
"Ayah! Astaga kakak kangen banget sama ayah! Kakak batal nikah yah, asik." Ujar ku sambil memeluk ayah kegirangan.
Bukannya menjawab atau membalas pelukan ku, ayah malah mengeluarkan muka asamnya padaku.
"Ehm, mending kamu ganti baju sekarang."
"Hah? Kenapa sih yah? Kan ini dirumah, biasanya juga pakaian rumah ku begini." Jawab ku sambil menatap pakaian yang kini sedang ku kenakan.
"Iya, tapi sekarang lagi ada orang lain disini. Kamu nggak malu?"
"Hah siapa sih? Ica? Dia kan cewek juga." Tanya ku bingung sambil menatap ke belakang ayah & menemukan bang Zahid yang masih dilapisi seragam coklatnya sedang menggendong Zayn yang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunflower
RandomKarenina Ayudia, perempuan ceria nan rupawan yang merasakan jatuh cinta pandangan pertama pada Muhammad Laksamana Zahid yang merupakan anak teman ayahnya. Namun membuat hati Zahid luluh merupakan hal tersulit bagi Nana, bahkan mengalahkan soal ujian...