14

11.9K 906 42
                                    

Setahun berlalu dan aku masih belum meminta maaf pada Nana. Aku terlalu malu & pengecut untuk berhadapan demgan Nana. Entah kenapa sejak dihari pernikahan Panca, aku selalu mengikuti berita tentang Nana apapun itu.

Seperti saat ini, aku secara diam-diam menonton acara gosip siang yang biasanya menjadi tontonan mami. Sejak dua hari yang lalu, media massa dihebohkan dengan kabar pernikahan Nana yang akan dilaksanakan akhir bulan ini.

Hanya Mada yang tau tentang kebiasaan ku menjadi stalker Nana. Itupun terjadi secara tidak sengaja & aku harus merelakan PlayStasion terbaru ku dipinjam olehnya sebulan penuh sebagai imbalan tutup mulut.

"Hid, makan ayam bakar depan yok." Ucap Reza yang mengagetkan ku.

"Astaga, kaget. Biasakan kalau mau masuk ruangan orang itu ketuk pintu dulu, za." Omel ku pada Reza yang dibalas tatapan bingungnya.

"Apaan sih, biasanya juga gue langsung masuk lo nggak protes. Lagian lo nonton apaan sih? Bokep ya?! Wah parah lo hid, lagi dikantor lo ini."

"Astagfirullah mulut, bukan bokep & bukan urusan mu. Ayo makan aja."

-
"Udah fix ya ren pake bahan brukat warna silver, aksen full payet & ekor yang panjang gitu?" Tanya kak Clara yang ku balas anggukan.

"Emang bisa kak selesaiin gaunnya akhir bulan ini? Waktunya tinggal 2 minggu loh."

"Bisa, tenang aja. Asal kamu nggak kekurangan atau bertambah berat badannya, maka semuanya pasti beres secara sempurna."

Tinggal dua minggu lagi aku akan berstatus sebagai istri sah bang Bara. Setelah menunda hingga satu tahun serta banyaknya tekanan dari berbagai pihak, akhirnya aku memutuskan untuk menikah dengan bang Bara akhir bulan ini.

"Ohiya, asisten kamu itu mana?" Tanya kak Clara sambil celingukan mencari Sari.

"Oh lagi sakit kak, gatau kenapa sebulanan ini dia sering banget sakit." Jawab ku kembali kepikiran Sari.

Sepertinya pulang dari butik kak Clara, aku harus menjenguk Sari di kontrakan nya. Sebenarnya sejak dulu ia sudah ku suruh pindah ke apartemen lama ku, namun ia terus menolak.

"Ehm, ini udah kan kak? Aku pamit duluan ya kak, mau jenguk Sari."

"Udah kok, okedeh. Jaga badan kamu tetep kayak gini ya ren, salam ke asisten kamu itu."

Aku meninggalkan butik kak Clara menuju ke supermarket yamg ada didekat kontrakan Sari. Aku sering kali mengantar jemput Sari bila ada waktu luang, sehingga aku sudah sangat hafal lingkungan didaerah ini.

Setelah membeli beberapa buah serta roti, aku melajukan mobil ku menuju kontrakan Sari. Saat sampai, terlihat kontrakan tersebut sepi. Walaupun sudah malam, namun lampu yang ada dirumah tersebut tidak menyala.

Takut terjadi apa-apa, aku mencoba untuk menghubungi Sari. Sudah puluhan kali aku mencoba menghubungi Sari tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.

Sari
Maaf kak, aku lagi dirumah saudara soalnya ada acara keluarga.
Hp nya aku tinggal dikamar soalnya bantuin sodara masak, ada apa kak?

Karenina Ayudia
Gapapa, aku khawatir aja kamu kenapa-napa sendirian mana lagi sakit.
Kamu kok malah keluyuran sih?

Sari
Udah mendingan kok kak, besok aku mulai masuk kerja lagi.

Karenina Ayudia
Istirahat aja, lagian kerjaan aku udah nggak ada kan?
Seminggu ini kamu libur aja ya.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang