29

11.3K 853 8
                                    

Menjalani pernikahan bersama mas Zahid ternyata tidak mudah. Walaupun kami sudah saling mengenal sejak dahulu, semua sifat tersembunyi milik mas Zahid yang selama ini tak ku ketahui kini seakan keluar semua. Tidak bisa tidur tanpa guling, harus tidur dalam keadaan kamar gelap, setiap makan harus ada sambal atau unsur pedas, tidak suka jika makanan mengandung kecap tapi sangat suka menyusahkan ku untuk membuat ayam bakar kecap.

Karena pernikahan kami yang sangat mendadak, maka rumah impian kami pun belum ada. Aku & mas Zahid sepakat untuk membangun rumah dari awal alih-alih membeli yang langsung jadi. Maka setiap bulan kami berpindah-pindah tinggal dirumah keluarga mas Zahid maupun dirumah ku. Namun karena sama-sama capek pindah, maka kami pun menyewa apartemen yang berada ditengah-tengah kantor ku & kesatuan bang Zahid.

"Mas berangkat dulu ya." Pamit mas Zahid malam itu sembari mencium puncak kepala ku. Aku yang sudah setengah mengantuk hanya bergumam tak sadar & tetap melanjutkan tidur ku.

Sudah 8 bulan semenjak kami sah sebagai suami isteri & aku masih mencoba menyesuaikan diri ku yang bisa tiba-tiba ditinggal mas Zahid yang mendapatkan panggilan tugas. Aku yang selalu takut terhadap hal mistis ini, saat bulan-bulan awal masih bisa pindah kamar untuk tidur bersama mami atau bunda. Tapi 2 bulan terakhir semenjak kami hanya tinggal berdua saja maka aku biasanya akan menelpon Ara atau Icha untuk menemani ku. Namun keduanya tengah diluar kota & sudah bisa dipastikan pasti malam ini aku akan sendirian.

Suara pintu utama yang tertutup membuat mata ku terbuka lebar, aku yang tadinya sangat mengantuk langsung segar begitu ditinggal mas Zahid. Aku berlari mengunci pintu kamar ku & menyalakan televisi serta mulai menonton series netflix yang belum ku selesaikan tadi sore. Biasanya aku akan terus menonton hingga mengantuk dan tertidur dengan sendirinya.

Sudah 3 episode ku selesaikan & waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari namun belum juga ada tanda-tanda kepulangan mas Zahid. Dengan masih menampilkan series netflix pilihan ku, aku membuka akun instagram ku dan mengernyit bingung melihat ada banyaknya permintaan mengikuti. Selama ini aku tak pernah memprivate akun instagram ku, ku buka kembali akun ku yang menyebabkan banjirnya followers baru.

Ara
Kak, abang bisa jemput Ara di stasiun nggak?
Ara udah telponin tapi nggak bisa.

Nana
Abang mu emang lagi tugas, ra.
Kakak aja ya yang jemput?

Ara
Ih nggak usah deh, Ara naik taksi aja.

Nana
Ih kakak jemput aja daripada naik taksi, ini udah jam 2 loh ra.

Ara
Tapi nanti dimarahin abang:(

Nana
Makanya jangan sampe abang kamu tau, udah ya tunggu situ biar kakak jemput.

Aku bergegas menyambar kardigan ku dan kunci mobil yang ada disamping nakas tempat tidur ku. Aku berlari sekencang mungkin tanpa menengok menuju mobil ku yang terparkir dibasement. Ku atur nafas ku yang terengah-engah saat sudah bwrada didalam mobil & melajukannya pelan menuju stasiun. Karena jalanan yang sangat sepi maka hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di stasiun tempat Ara menunggu. Setelah ku chat mengenai patokan tempat mobil ku parkir, Ara bergegas datang menghampiri ku.

"Maaf banget ya kak ngerepotin." Ucapnya begitu masuk kedalam mobil yang ku kendarai.

"Nggak papah ra, santai aja kali. Kakak nih yang harusnya minta maaf gabisa bantuin kamu bawa barang-barang yang bejibun itu." Terang saja aku tak bisa membantu Ara, karena kini aku memakai baju tidur ku yang hanya ditutupi kardigan rajut yang bahkan tidak bisa menyembunyikan setengah paha ku yang terekspos.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang