1

21.3K 1.3K 31
                                    

Kepindahan keluarga Arga ke Jambi membuat Nana tak dapat bertemu Zahid lagi. Karena kini ayahnya dipindah tugaskan pula ke Palu. Beda dari sebelummnya, saat Arga di bandung dan ayahnya di Subang yang membuat ia dapat bertemu Zahid setiap weekend.

"Nggak usah lah berharap banget sama Zahid kak, kakak cantik gini pasti bisa dapet yang lebih daripada Zahid. Mau ayah kenalin sama anak temen ayah yang lain?" ujar ayah ku sejak aku memasuki masa puber hingga kini, saat aku telah memiliki nama di dunia modelling.

Semenjak kunjungan terakhir ku di Bandung 10 tahun silam, aku tak pernah bertemu lagi dengan keluarga mami Kia. Terakhir kali yang ku tahu dari ayah, kini papi Arga menetap di Makassar dan bang Zahid mendapatkan penempatan di Jakarta.

"Ren, jangan lupa ya jadwal lo minggu ini penuh jadi jangan ngadi-ngadi lo mau liburan ke Bali." ujar Ica, manajer ku.

"Iya beb, santai laa." jawab ku sambil tetap menikmati perawatan meni pedi yang agensi ku siapkan khusus untuk ku.

"Lo ngomong gitu juga seminggu lalu dan berakhir gue ngejar lo ke Surabaya." ucap Ica sambil berkacak pinggang sembari memelototi ku.

"Yailah itu mah salah ayah gue, lo kalo mau marah ya sama ayah gue lah." jawab ku tak terima.

Tahun ini jadwal ku sebagai model super padat, namun ayah ku yang tak suka aku menjadi model menghalalkan segala cara agar aku keluar dari dunia modelling yang ku lakoni. Seperti minggu lalu, ayah ku tau bahwa minggu lalu adalah salah satu pemotretan dengan klien besar. Ia menelpon sembari menangis yang mengabarkan bahwa adik ku, Zayn masuk rumah sakit akibat kecebur got.

Aku tau itu tak masuk akal. Tapi karena rasa sayang ku pada adik ku yang beda 10 tahun itu sangat besar, sehingga aku meninggalkan jadwal ku yang padat itu dan langsung terbang ke Surabaya. Namun setelah sampai disana, Zayn malah asyik bermain air bersama ayah ku dirumah dinasnya.

"Lo pikir gue berani ngomelin ayah lo?!" jawab Ica sewot yang membuat ku tertawa pelan.

30 menit kemudian perawatan ku telah selesai, aku segera turun kebawah menuju mobil yang sudah disediakan agensi ku. Hari ini aku akan bertolak ke Labuan Bajo untuk menjadi juri tamu disebuah peragaan busana yang dilaksanakan oleh slaah satu desaigner kondang di negeri ini.

"Ini nanti kegiatan lo disana ya ren, oh iya tadi ada pesan waktu lo lagi ganti baju." ujar Ica sembari memberikan sebuah map & handphone ku.

Ayah
Kak, Zayn nangis mau ke Dufan mulu.

Karenina Ayudia
Kakak ke Bajo sampe lusa yah, minggu depan aja ya Zayn ke Jakarta nya.

Ayah
Yah, tp ayah udah beliin tiket buat besok.

"Astaga, ayah gue kenapa sih." ucap ku sebal yang membuat Ica menatap ku heran.

Aku menunjukkan chat ku pada Ica, "yaudah besok minta anak kantor jemput adek lo aja, ren. Biasanya juga gitu kan."

"Yaudah, ntar minta tolong Anwar buat jemput adek gue." ujar ku sembari memejamkan mata ku.

-
"Itu kenapa pada ngerubungin ruangannya Zion?" tanya Zahid pada Reza yang saat ini tengah berjalan bersamanya.

"Oh, pada mau ngeliatin Karen kali."

"Karen?"

"Nggak tau Karen lo? Sumpah?! Karenina Ayudia, hid. Model yang lagi viral gara-gara diisuin jadi orang ketiga di pernikahan artis yang baru cerai itu."

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang