Jungkook mengayuh sepedanya pergi meninggalkan Lisa. Sedangkan Lisa? Dia hanya bisa menatap kepergian Jungkook dengan rasa kecewa. Dia pikir Jungkook akan membujuknya terus-menerus tapi ternyata malah begini..Ahhh Lisa sangat menyesal...Dan kini semuanyaa hancur karena sikap Lisa yang bisa dibilang childish.
Ya, Lisa menyadari hal itu.Lisa mulai menangis walaupun sudah berkali-kali menghapus air matanya agar tidak menangis lagi, tapi tetap saja air mata itu mengalir tanpa henti.
"Ah kau payah Lisa"
Setelah mengucapkan kalimat itu, Lisa berlari untuk sampai di rumahnya. Dia ingin lanjut tidur dan melupakan kejadian hari ini yang cukup menguras air mata.
"LISAAAA"
Seseorang meneriaki nama Lisa dia menggunakan mobilnya. Saat Lisa melirik, ternyata itu eunha.
Eunha masuk ke wilayah komplek Lisa dan Jungkook. Lisa tidak pernah dekat dengan eunha jangan kan dekat, mengobrol saja tidak pernah. Lalu dia kesini untuk siapa? Siapa lagi kalau bukan untuk menemui Jungkook.
Lisa melambatkan larinya dan berjalan seperti biasa.
"Ada apa?" Ucap Lisa dengan muka datarnya.
"Berhenti dulu"
Lisa menurutinya.
"Kau sendirian?"
Lisa menaiki alisnya. Memangnya tidak ada topik lain? Kehabisan topik atau bagaimana? Jelas Lisa sendirian memangnya tidak bisa melihat?
"Yang kau lihat?"
Eunha tertawa sedangkan Lisa menatap eunha jijik.
"Aku hanya ingin menawari tumpangan. Ayo masuklah"
"Tidak perlu aku masih kuat berjalan"
"Oh ayolah Lisa"
"Jangan sok akrab denganku"
"Hmm baiklah, aku duluan"
Lisa melihat arah mobil eunha, benar itu arah menuju rumah jungkook.
Rumah Lisa belok kanan sedangkan rumah Jungkook belok ke kiri. Kini Lisa ada di pertigaan, dari jauh terlihat jungkook keluar rumah dan cipika cipiki dengan eunha tidak cuma itu, Jungkook merangkul eunha untuk masuk ke rumahnya.
Lisa menyilangkan tangan sambil menggelengkan kepalanya. Jadi seperti ini kelakuan calon suaminya eh ralat mantan calon suami. Oke fine.
****
"Lisaaaa itu ada teman-teman mu datang"
"Iya ma sebentar aku akan turun"
Lisa yang sedang membaca chating-an lama dengan Jungkook, kini berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka.
Dia habis menangis karena merindukan Jungkook. Yang diucapkan lelaki itu benar, dia membatalkannya bahkan keluarga mereka sudah tahu dan hanya bisa menuruti kemauan anaknya. Mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Jungkook tidak lagi menghubungi Lisa secara langsung maupun tidak langsung. Benar-benar seperti orang asing. Itu yang membuat Lisa rindu...
Lisa datang menghampiri mereka dengan muka lesu seperti tidak punya semangat hidup.
Tidak tahu kenapa saat melihat wajah sahabat-sahabatnya, Lisa semakin merasa sedih rasanya ingin sekali menumpahkan air matanya di depan mereka. Tidak bisaaa Lisa tidakkk bisa berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa di depan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love (Blackbangtan)
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kita dipertemukan sahabat sekaligus jodoh diwaktu yang sama? Hope you like this story🤗 Enjoy guys. DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT😡