Life after the babies are born~
•
•
•Kedua wanita itu tersenyum hangat untuk menyambut kedatangan wanita yang mereka tunggu-tunggu.
"Ke sini naik apa nak?"
"Naik taxi ma"
Jisoo melirik kursi di depannya yang masih kosong, "Gayoung belum datang?"
"Belum, katanya masih di jalan" Jawab Yeji.
Jisoo mengeluarkan Sean dari kain gendongannya. Bayi itu sudah menggeliat tidak nyaman.
"Sini sama nenek"
Haneul meraih tubuh mungil Sean.
"Aigo, dia tinggi sekali badannya"
"Anaknya Seokjin ma, jadi jangan heran" Ujar Jisoo menanggapi pernyataan mertuanya.
Haneul terkekeh. Benar juga. Dari ketiga anaknya, Seokjin memang paling menjulang tinggi diantara yang lain.
Diwaktu yang bersamaan, Gayoung pun datang bersama suaminya, Eunwoo.
"Pengantin baru emang begitu ya? Lengket-lengket terus"
"Aku tidak bisa menghakimi karena dulu aku seperti itu hehehe. Yeji, ada saatnya kau merasakannya nanti"
"Dan aku akan balik mengejeknya" Ujar Gayoung yang mengundang gelak tawa dari Jisoo.
Yeji mengendus kesal "Tidak apa-apa deh. Kalian lengket-lengket saja. Agar aku dapat ponakan lagi"
Eunwoo mengambil Sean dari pangkuan Haneul, "Bisakah kau berhenti bicara? Aku pusing mendengarnya"
"Siapa suruh tetap di sini? Pergilah. It's lunch for the girls"
Eunwoo pun melangkah pergi.
"Mau dibawa kemana anakku??!" Teriak Jisoo.
"Sean kan juga laki-laki noona, jadi dia harus pergi bersamaku"
"Tidak boleh!! Kembalikan sini" Yeji berdiri dari kursinya lalu merebut Sean.
Setelah beberapa kali gagal hingga harus terus mengatur ulang waktu, akhirnya acara makan siang yang direncanakan Haneul sejak lama bisa terlaksana hari ini.
Makan siang sudah usai. Jisoo memilih ice cream sebagai makanan penutup. Namun Jisoo dapat masalah karena hal itu. Dimana dirinya dibuat kewalahan karena tangan Sean terus berusaha menggapai ice cream yang ada di tangannya. Ditambah lagi bayi itu mencondongkan tubuhnya membuat Jisoo semakin frustasi.
"Belum boleh nak, ampun ya anak ini"
"Tumbuhlah sedikit besar baru boleh mencobanya" Ujar Haneul yang ikut menyaksikan tingkah anaknya Seokjin yang satu itu.
Karena kesal, Sean mulai menjerit lalu menangis. Kaki mungilnya menendang-nendang hingga mengenai sikut Jisoo. Hampir saja ice cream ditangannya jatuh.
"Eh! Cubit nih" Ancam Yeji yang semakin memperkeruh suasana.
"Liat! Di sana ada ikan!" Tunjuk Jisoo ke arah aquarium besar. Tapi Sean tidak mengerti yang diucapkan maminya dan masih menangis histeris.
Gayoung pun mengangkat tubuh Sean dari kursi bayinya. Kemudian dia membawanya keliling restauran mencari spot yang menarik untuk mengalihkan perhatiannya.
"Kapan wisuda mu dilaksanakan Yeji?" Tanya Jisoo memecahkan keheningan.
"Bulan depan.. ah aku lega sekali akhirnya bisa lulus kuliah. Ya.. walaupun nanti akan lanjut s2"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love (Blackbangtan)
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kita dipertemukan sahabat sekaligus jodoh diwaktu yang sama? Hope you like this story🤗 Enjoy guys. DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT😡