Setelah memarkirkan mobilnya, Taehyung berjalan menuju lobby rumah sakit. Tapi sebelum masuk lobby dia tidak sengaja melihat seorang pria yang baru saja keluar dari mobilnya."June!"
"Hyung? Kau baru sampai?"
"Iya, aku harus menenangkan Jennie dulu makanya agak lama. Bagaimana orangtua Jungkook?"
"Sepertinya rumah mereka kosong. Tidak ada orang"
"Kemana mereka? Aku tidak tau rumahnya Jiyeon noona lagipula dia dan suami sama-sama orang sibuk"
"Rileks hyung. Kita masuk saja dulu"
Jimin berdiri menyambut mereka datang. Kemudian memberikan botol minum kepada mereka.
"Aku tau kalian pasti haus"
June tersenyum kemudian mengambil botol minum pemberian Jimin.
"Terimakasih hyung"
"Terimakasih"
Jimin mengangguk. Dia merasa iba melihat Taehyung. Pasti pria itu sangat kelelahan.
"Oh iya. Bukankah Jungkook punya saudara yang tinggal di Kanada?"
Jimin dan Taehyung tampak berpikir sejenak.
"Yeri! Namanya Yeri. Tapi aku tidak punya nomornya" Pekik Taehyung.
"Aku punya tapi nomor suaminya" Ucap Jimin.
"Mark Lee? Coba telepon Jim"
Mereka pun sama-sama menunggu panggilan tersambung. Harapan mereka hanya Yeri untuk saat ini.
"Mark!!" Panggil Taehyung setelah teleponnya tersambung.
"Eoh iya? Ada apa?"
"Yeri mana?"
"Aish pelan-pelan jangan membuatnya panik Tae"
"Kau sedang dimana?"
"Di rumah. Kebetulan lagi libur kerja karena hari libur nasional di sini. Yeri ada di kamar Dehaan. Kenapa hyung?"
"Sebelumnya kita ingin menyampaikan berita buruk. Jungkook sedang kritis. Dia punya penyakit liver yang tidak kita semua ketahui sebelumnya" Jelas Taehyung setenang mungkin.
"Maka dari itu kita ingin memberi tau keluarga Jungkook tapi tidak ada yang bisa dihubungi. Dari Jiyeon noona maupun kedua orangtuanya. Hanya kau yang bisa kita hubungi dan sekalian bertanya pada istri mu mungkin yeri tau keberadaan mereka jadi aku menelepon mu" Lanjut Jimin.
Hening.
Mereka bertiga saling tatap-tatapan karena tidak ada suara dari Mark.
"Mark? Kau masih di sana?" Tanya Jimin.
"Ya. Aku di sini hyung. Ya Tuhan... Jungkook hyung..."
Terdengar helaan panjang di sebrang sana.
"Kalau soal Jiyeon noona, pasti dia ada jadwal penerbangan. Kalau papa dan mama aku tidak tau. Sebentar ya, aku ke kamar Dehaan dulu"
"Oke, kita tunggu"
"Yeri.. ada yang ingin bicara dengan mu"
"Halo? Ini siapa?"
"Aku, Jimin"
"Oh. Aku kira siapa. Ada apa Oppa?"
"Jungkook hyung sedang kritis. Karena penyakit livernya" Ucap Mark tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love (Blackbangtan)
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kita dipertemukan sahabat sekaligus jodoh diwaktu yang sama? Hope you like this story🤗 Enjoy guys. DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT😡