"Tidak menyangka ternyata Jennie eonni dan taehyung oppa akan menikah"Jimin smirk.
Rose yang menyadari itu, keheranan.
"Apa?" Ketus rose.
"Kau memberiku kode?"
Mata rose melebar.
"Tidak ada yang memberimu kode park Jimin..." Jelas rose dengan nada melasnya.
"Katakan saja gadis manis" Ucap Jimin memegang dagu rose.
Rose mendorong Jimin hingga terjungkal.
"YAK!! Jangan macam-macam!"
Amarahnya memuncak.
Jimin justru tertawa, bahkan sangat keras.
"Tenanglah aku hanya ingin menggoda mu"
"Ck. Menyebalkan"
Rose pergi ingin turun tapi Jimin menghalanginya.
"Aku mencintaimu rose. Mau tidak menjadi kekasihku?"
Untuk kedua kalinya Jimin mengucapkan kalimat itu. Saat ingin pergi ke Los Angeles, Jimin sempat mengatakan perasaannya dan meminta menjadi kekasihnya. Tapi rose tidak memberi jawaban.
Bisa dibilang rose ini pemberi harapan palsu.
Padahal rose seakan membuka jalan untuk Jimin saat mendekatinya.
Rose masih berdiam di sana.
"Jawab rose"
"Ak..aku.. AKU TIDAK TAHU!"
"Kau mencintaiku bukan?"
"Tapiii aku takut berhubungan dengan lelaki"
"Selama ini? Aku kan selalu bersamamu"
"Maksudku, lelaki dalam peran sebagai pacar kalau tidak ada hubungan tidak masalah"
"Kau meragukan ku? Sudah ku bilang, aku bukan laki-laki seperti itu memangnya selama ini kau tidak bisa menilai pribadi ku?"
Rose frustasi. Dia ingin tapi takut. Malam itu saat mereka pertama kali bertengkar dan dimana Jimin juga pertama kali mengungkapkan cintanya pada rose, saat itu juga jisoo lah penengah diantara mereka.
Rose bercerita pada jisoo bahwa dia mempunyai rasa takut yang berlebih dalam menjalin hubungan.
Jisoo paham akan hal itu, dia berusaha meyakini rose dan mengungkapkan sebuah fakta bahwa Jimin adalah salah satu pria baik di muka bumi ini.
Bagaimana bisa? Tentu saja. Jisoo sudah mengenal Jimin lewat teman bisnis papanya yaitu om nya Jimin. Tapi jisoo tidak dekat pada Jimin karena jisoo memang agak tertutup pada lelaki.
Setiap ada acara keluarga, keluarga jisoo selalu diundang. Jisoo melihat sosok Jimin yang sangat penurut pada orang tua. Bukankah itu lebih dari cukup untuk menyimpulkan bahwa Jimin lelaki yang baik?
Maka dari itu, jisoo menyarankan rose untuk berteman saja dulu, perlahan-lahan tapi pasti dan membuang rasa takutnya itu. Jika rose sudah yakin, ya silahkan saja.
Karena saran jisoo, rose menerima Jimin menjadi teman dekatnya. Jujur saja dia dari dulu tidak punya teman laki-laki.
"Aku tidak meragukan mu. Hanya takut itu saja" Ucap rose menunduk.
"Aku pastikan dirimu bahagia bersamaku"
Rose mengingat apa yang diucapkan jisoo. Tidak ada ragu sedikitpun kembali lagi, hanya TAKUT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love (Blackbangtan)
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kita dipertemukan sahabat sekaligus jodoh diwaktu yang sama? Hope you like this story🤗 Enjoy guys. DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT😡