•Terlalu sempurna

1.6K 156 5
                                    


WARNINGGG

CHAPTER INI PANJANG KALI LEBAR JADI MON MAAP KALO MEMBOSANKAN 🙏










































VOTE DULU HYUNG JGN CURANG
VOTE DULU HYUNG JGN CURANG
VOTE DULU HYUNG JGN CURANG
VOTE DULU HYUNG JGN CURANG
VOTE DULU HYUNG JGN CURANG
VOTE DULU HYUNG JGN CURANG
VOTE DULU HYUNG JGN CURANG






































Lemah dan rapuh. Itulah jisoo sekarang. Di malam yang biasanya dia bisa tidur dengan tenang walau terkadang tersirat kerinduan pada suaminya, tapi malam ini berbeda. Malam ini dia menangis tersedu-sedu sambil melakukan butterfly hug.

Yeji yang ada di dalam kamar jisoo, hanya bisa terdiam. Dengan keadaan kamar yang gelap gulita membuat jisoo tidak sadar bahwa sedari tadi Yeji menyaksikan jisoo menangis. Yang dia tau adiknya sudah tertidur pulas.

Gadis itu membiarkan Jisoo meluapkan semua perasaannya. Mungkin dengan begitu Jisoo merasa lebih tenang. Namun yeji salah besar. Jisoo justru semakin histeris hingga menjambak rambutnya sendiri.

"Eonni sayang jangan seperti ini hiks"

FLASHBACK

"Astaga jisoo noona kenapa??"

Jisoo menggenggam tangan eunwoo dengan erat sambil meringis sakit.

"Kau kenal?"

"Ini kakak ipar ku ahjumma"

"Kalau begitu cepat angkat noona mu lalu bawa ke rumah sakit sepertinya dia mengalami pendarahan"

Eunwoo segara menggendong jisoo. Di ikuti ahjumma tadi. Dia membantu membawakan barang-barang jisoo.

"Maaf aku tidak bisa membantu banyak, aku harus berangkat"

"Tidak apa, terimakasih banyak ahjumma"

Sesampainya di rumah sakit, eunwoo mondar-mandir karena sangat khawatir. Merasa bersalah andai saja dia tadi melarang jisoo berangkat mungkin kejadian ini tidak terjadi.

"Eunwoo!!! Bagaimana dengan jisoo?"

Sejak di dalam mobil menuju rumah sakit, eunwoo sudah menghubungi keluarganya.

"Mama tenang dulu. Noona masih di dalam dokter belum keluar"

"Ya Tuhan" Neul terduduk lemas.

"Kenapa jisoo eonni bisa seperti itu oppa?"

"Aku tidak tau Yeji. Sebenarnya tadi aku menemukannya di bandara. Sebelum itu kita sempat bertemu di halte bus. Dia bercerita ingin menemui seokjin hyung karena sudah sangat rindu. Jisoo noona bilang Seokjin hyung susah dihubungi membuatnya semakin merindukan sosok suaminya. Lagipula Seokjin hyung sudah lewat seminggu di sana, jisoo noona tidak sabar menunggunya maka dari itu dia berencana ingin menyusul. Aku sudah bilang jangan berangkat, seokjin hyung akan pulang sebentar lagi. Dia malah marah padaku lalu pergi, kebetulan saat itu juga bus sudah datang"

"Aku menelepon seokjin hyung menceritakan semuanya. Seokjin hyung marah lalu memintaku untuk menjemput jisoo noona. Yaudah aku berangkat, saat sampai sana aku malah melihat Jisoo noona sudah terkapar kesakitan dengan darah dari pangkal paha sampai ujung kakinya" Jelas eunwoo.

"Kasihan sekali jisoo. Astaga mama tidak kuat. Seokjin, ada apa dengannya sampai mengabaikan jisoo" Neul memeluk Yeji dan terisak di sana.

"Eunwoo telepon papa, tanyakan sudah sampai mana"

Our Love (Blackbangtan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang