"Pak eunwoo kenapa tidak ada pak seokjin ya? Aku ingin memberikan berkas-berkas ini"
"Astaga eonni kalau tidak ada orang, cukup panggilku dengan nama kau lebih tua dariku"
"Tapi kau atasanku, dan tidak perlu panggil ku dengan sebutan 'eonni'"
"Tidak apa . Berikan saja berkasnya padaku. Jin hyung sudah berangkat ke Los Angeles"
"Hah? Sejak kapan? Padahal tadi saat baru sampai kantor aku melihat nya" Ucap jisoo sembari menyerahkan berkas itu.
"Dia kesini hanya berpamitan padaku, katanya ada urusan yang mendadak jadi dadakan juga perginya"
"Oh begitu. Eh iya tadi aku lihat di ruang tunggu ada dahyun, aku sudah ajak dia masuk tapi katanya mau menunggu kau saja"
"Kebiasaan sekali dia selalu sungkan kalau masuk ke dalam kantor harus bersamaku baru dia mau masuk"
"Sudah lebih baik kau temui dia"
Sesampainya di ruangan jisoo~
"Huh syukurlah jin pergi tidak ada yang resek lagi tapi sepi juga kalau tidak ada dia"
"Ya Tuhan, pikiran mu jisoo"
"Fokus fokus kerja oke ayo fokus"
Jisoo melanjutkan pekerjaannya walaupun pikiran tentang seokjin masih ada di benaknya.
"Jisoo.."
Jisoo menoleh ke sumber suara.
"Ji-jinyoung? Hiks kau apa kabar?"
"Aku sangat baik"
Melihat tempat yang begitu asing untuknya.
"Kita dimana?"
"Ini lah yang ingin aku tunjukkan. Aku tinggal di sini, aku sudah bahagia"
"Maksudmu?"
"Inilah tempat peristirahatan ku. Indah bukan?"
"Kembalilah aku sangat merindukanmu, aku ingin bermain bersama mu lagi seperti dulu"
"Tidak bisa. Aku sudah ditakdirkan di sini"
"Kau sahabat kecilku, aku ingin bersama mu lagi"
Jinyoung tersenyum.
"Tidak bisa"
"Aku mencintaimu jisoo jaga dirimu baik-baik""Kau mencintaiku? Kenapa baru sekarang kau mengatakannya ketika kita sudah tidak bisa bersama. Aku juga punya perasaan yang sama untukmu tapi itu dulu saat kau pergi meninggalkan ku"
"Bukankah saat itu kau sudah punya kekasih? Taeyang? Itu namanya kan?"
"Memang saat itu aku sudah punya kekasih tetapi di sisi lain,aku juga mencintaimu"
"Jadi dulu saat SMP, kita saling mencintai?"
"Iya. Coba saat ini kau masih ada mungkin kita sudah bersama membangun keluarga kecil kita. Aku menyesal tidak mengatakan padamu saat itu bahwa aku mencintaimu"
"Kau bukan takdirku,kau bukan jodohku. Tolong selalu kirim doa untukku. Lupakan kalau dulu kita pernah saling mencintai kau juga tidak perlu merasa menyesal aku tahu Tuhan akan memberimu kebahagiaan walau bukan bersama ku"
Jisoo terisak.
"Tidak perlu sedih. Selamat tinggal"
Wujud Jinyoung menghilang dihadapan jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love (Blackbangtan)
Teen Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kita dipertemukan sahabat sekaligus jodoh diwaktu yang sama? Hope you like this story🤗 Enjoy guys. DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT😡