Jaket Tentara

11 2 0
                                    

Ini bukan malam Minggu tapi aku ingin bercerita. Ya nggak begitu penting si. Tapi aku pengen kamu dengar cerita aku aja A. Soalnya aku nggak pernah tau cerita kemana dimana dan kesiapa perihal ini. Aku pernah bilang kan kalau aku pernah mimpi aneh?

Iya mimpi tentang seseorang di masa 5 tahun silam yang awalnya jadi anak teknik kimia jadi ciptain robot aneh dengan bos yang bakal jadi calon mertuanya. Aneh banget emang. Hari ini dia ulang tahun A. Aku hampir lupa. Biasanya aku titipkan pesan jauh di atas langit malam dengan purnama.

Setengah jam lagi hari sudah berganti. Tapi dia adalah orang ke dua yang mengawali zodiak baru. Jadi aku panggil saja dia Sagitarius. Seseorang yang notabenenya ambisius sama sepertiku. Aku nggak tau kenapa ngerasa pengen cepet-cepet berlalu. Menunggu waktu buat ketemu kamu A. Tapi pas ngeliat Sagitarius ngerepost aku diem bentar.

Orang-orang mungkin sudah terlelap. Hari ini aku begadang. Menyelesaikan tugas kuliah ternyata nggak mudah. Waktu ngeliat dia ngerepost snap yang dibuat sama pacarnya yang sempat dia kenalin ke aku dulu, ada satu foto yang bikin aku nggak tau lagi ngerasain apa. Bahu dia sedikit bersandar di dekat bahu pacarnya yang menutupi wajahnya separuh. Memakai busana seperti sedang mengikuti pertujukan tari. Mungkin Sagitarius ini sedang menontonnya waktu itu. Aku nggak tau pasti karena foto itu diambil dengan polaroid dengan potret nuansa kuno.

Aku juga kalo nggak hari ini kemarin, buka-buka laptop mencari sertifikat. Barangkali ada yang terselip sampai nggak sengaja fokus pada salah satu dokumen. Disitu ada file hanya tertulis dokumen. Ketandaan sekali dulu waktu SMP aku sembunyiin biar nggak diperiksa abang. Isinya? Jelas bersama seluruh orang yang pernah singgah. Salah satunya Sagitarius ini.

Aku nggak banyak menyimak beberapa orang. Hanya membuka satu file isinya cuma  4 macam foto. Pertama foto mengenakan baju seragam olahraga SMP yang dulunya ak malu-malu ngajak dia foto. Canggung. Soalnya dia nembak aku batal. Cinta monyet banget. Kita foto agak berjarak. Tapi hasilnya tidak baik. Jadilah tanganku sedikit bersandar di bahu dia yang duduk di kursi sementara aku berdiri.

Rasanya senang sekali. Sesederhana itu. Membekas sampai sekarang. Disusul foto kedua aku menggandeng dia waktu acara peringatan tahun Baru Islam sepertinya. Aku nggak ingat pasti. Selanjutnya foto dimana aku sama dia duduk sampingan juga berdiri bergandengan. Waktu itu aku mengenakan baju pulkadot pink. Norak banget anak SMP. Ada acara organisasi gitu dan dia nemenin aku. Sambil bertingkah konyol nggak bisa pake pengharum ruangan tuh gimana? Terus dia bawain lagu pake gitar.

Foto terakhir adalah dimana foto di gedung tua namun dindingnya aesthetic. Bercorak tie dye gitu kalo zaman sekarang. Ultahnya yang ke 15 tahun akan berlangsung dua hari ke depan. Cuma berhubung minggu dan dia udah punya pacar, aku takut nggak bisa ngerayain. Oh iya. Selepas gagal nembak itu kita masih berhubungan baik. Walaupun alasannya karena aku memilih orang lain. Gengsi kita besar juga ternyata waktu itu.

Dan semua cerita memang pada akhirnya hanya pantas dikenang. Dari foto terakhir itu aku ngasih kado dia yang mana besoknya langsung dia pake sambil jalan berpapasan sama aku sebelum pulang—dia berbisik. Ngucapin terima kasih. Padahal jaketnya sedikit kebesaran. Yang lebih ngakak adalah pacarnya ngira dia masih 14 tahun waktu itu. Ya ampun. Pacar sendiri nggak ditau.

Hahaha. Aku kesal karena sempat bertengkar sama pacarnya Sagitarius. Disangka aku ngerebut. Udahlah itu cerita lama. Nggak usah diungkit. Sekarang, mengenang lebih ke tenang menyenangkan. Sudah lewat satu menit ternyata. Nggak apa-apa ya? Kelewat sedikit Sagitarius.

Jarak itu nggak berarti apa-apa saat seseorang itu justru berarti buat kita. Selamat ulang tahun Sagitarius! Sekarang sudah kepala dua. Jangan lupa undang aku di pernikahanmu kelak. Ceileh lulus aja belum tentu haha. Atau aku dulu ya yang nikah? Lucu, dulu kita mendambakan satu atas sebagai rumah. Ternyata kita tidak satu arah.

Nggak apa-apa. Semua berjalan untuk mendewasakan. Tahun ini aku ucapinnya nggak secara langsung melalui media sosial menghubungi kamu ya. Cukup dari kejauhan. Dikenang saja. Biar tidak menyesakkan. Padahal si nggak ada rasa apa-apa lagi. Cuma sedikit lupa pada eksistensi. Sampai detik ini kamu begitu berarti.

To be continued
Published on November 25, 2020

00.05 am
Salam sayang,
Elok Vitaloka

Throw back pertama kali ketemu waktu aku kepo sama dia, aku yang pertama kali sadar eh dia masih celingukan cari aku dimana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Throw back pertama kali ketemu waktu aku kepo sama dia, aku yang pertama kali sadar eh dia masih celingukan cari aku dimana. Pandangannya tertuju ke dalam kelas sambil nanya aku tuh yang mana. Wkwk. Selamat mengenang masa awal putih biru.

KATA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang