Bukti Nyata Akhir Cerita

7 2 0
                                    

Aku nggak mau basa-basi lagi. Di Minggu lalu aku punya sebuah harapan di awal bulan Desember ini. Semoga berakhirnya November dan datangnya Desember menjadikan kita menemukan sumber. Baik sumber kebahagiaan atau ketenangan untuk jiwa raga yang ingin berkelana.

Sumber ketenangan aku rasa langsung tiba esok harinya. Meskipun tenangnya diatas penderitaan orang lain  seluruh mata kuliah yang hari ini dilaksanakan kosong  dosennya sedang sakit. Aku berharap mereka segar diberikan kesembuhan. Sebab, rasanya ingin banyak berbincang mengenai kehidupan sosial minggu ini. Kebetulan ada mata kuliah filsafat dan antropologi. Rasanya senang sekali jika bisa kembali berdiskusi.

Di hari selanjutnya masih sama. Dosen masih belum memberikan kabar. Sepertinya banyak kesibukan. Salah satunya melakukan swab dikarenakan awal tahun akan menggelar tatap muka. Semoga hal-hal baik segera datang.

Aku menyelesaikan tugas untuk pertemuan keesokan harinya. Sampai pada satu titik. Ada adik kelasku semasa SMA yang bertanya perihal pembajakan buku. Maksudnya membaca pdf novel ilegal gitu. Kamu tentu paham. Aku sudah melakukan perdebatan alot dengannya. Sampai kemudian pilihanku jatuh untuk bertanya kembali tentang ilmu itu mahal yang kamu bilang.

Hahahah. Yang paling menyedihkan adalah ketika kita sudah berprasangka baik, sebaik mungkin pasti akan ada perihal yang membuat kita tidak habis pikir hingga hati menjadi dingin. Tentu itu semua ketika aku menghubungimu lagi. Mengabarkan dan menanyakan pastinya. Eh baru sadar pesanku soal yang katamu kamu ingin kritik baru terbaca.

Dan semua diperparah saat kamu mengajakku bergabung dengan sesuatu yang aku tau itu kamu banget. Tapi kita beda arah saat ini. Bukannya perbedaan itu yang membuatnya kita jadi harus toleransi? Dan sekarang aku paham.

Aku paham kenapa kamu sebaik itu. Paham kenapa kamu menghubungiku di awal dulu. Paham kenapa setiap ada yang menghubungiku kamu beri sesuatu yang membuatku berpikir dua kali. Dan ternyata kamu tidak sebaik yang aku kira. Baik jika itu perihal segala yang hanya mampu diraba mata sejauh memandang. Namun untuk logika, kamu tidak ada bedanya dengan mereka.

Setelahnya, keesokan harinya mereka-mereka yang lain menghubungiku. Aku pikir sama seperti kamu. Aku pikir mereka sebaik kamu. Aku pikir, aku pikir, terlalu banyak yang aku pikirkan dengan menyangkutkan hati emang bikin cancer nggak bisa mengontrol emosi. Ternyata mereka memiliki maksud dibalik sikap simpati. Dan semoga. Setelah perbincangan berat dengan seorang yang lainnya semalam. Yang tentu membahas dan mengumpulkan segala makna dibalik ini semua.

Barusan aku membaca sebuah unggahan Twitter yang dikutip dan aku mengiyakan.

Jatuh hati lewat media sosial, sakit hatinya nyata - heybudie.

Aku tersenyum miris. Sepertinya, dalam beberapa hari ke depan aku tidak akan menghubungimu. Atau membalas pesanmu. Tidak juga mencari tau kamu sedang apa yang aku rasa tidak perlu. Kini, aku sudah tahu apa maksudmu. Bukankah ini bentuk dari sebuah usaha untuk tidak mengagumimu lebih jauh?

Ah sudahlah. Lupakan. Semua suda semakin jelas ketika tadi, pukul 12 siang tepatnya di kota mu aku berbincang hangat dengan seseorang yang ku pikir sulit berinteraksi. Cukup lama. Mungkin akan mendekati satu jam. Kita membahas banyak mulai dari hal sebelum atau akan datang dalam waktu dekat perihal kampus, atau sekedar pengalaman.

Rupanya dia tidak seperti yang aku pikirkan. Benar. Yang mencerminkan seseorang sebenarnya adalah ketika ia menunjukkan bagaimana dia aslinya. Seperti kutipan yang kamu tulis dulu. Aku tidak ingat pasti. Tapi yang jelas itu menggambarkan jati diri.

Selamat malam. Cukup sekian. Semoga kegiatanmu dilancarkan. Dan hal-hal baik lekas datang. Agar, tidak lagi mempermainkan niat di hari kemudian. Jaga kesehatan. Aku tau kegiatanmu sangat padat tidak bisa ditinggalkan.

To be continued
Published on Desember, 5 2020

Tertanda,
Elokvitaloka

Nikmatilah hari-hari mu dengan open paid promote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nikmatilah hari-hari mu dengan open paid promote. Senyum tipis dengan muka polos yang bikin orang jadi idiot. Hhe

KATA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang