Mei Tahun Pertama

8 1 0
                                    

Halo. Ternyata sudah lama tidak berbincang. Terakhir kali bercerita mungkin sekitar bulan september ya? butuh waktu yang tidak sebentar untuk kembali lagi menyapa.

Kamu, bagaimana kabarnya? Mungkin sudah menjalani hari sebagaimana mestinya. Mengurus beberapa pekerjaan terkait usaha yang sedang kamu bangun, bahkan sesekali berlibur bersama orang terkasih melepas penat. Hari ini cukup cerah, tapi tidak dengan keadaannya.

Kamu tau, setelah hampir satu tahun, aku kembali lagi menekan salah satu akun You-Tube yang tentu mengingatkanmu. Mencari sumber ketenangan yang niatnya akan kulanjutkan selepas liburan nanti. Entahlah, perihal liburan pun aku masih ragu dalam memikirkan.

Hidup sudah kembali berjalan dengan normal. Beberapa orang sudah berani melepas masker, bercengkerama di tengah ramainya kota. Ngomongin kota, aku baru saja meninggalkan bandara yang dua tahun silam ku ingin cepat-cepat pergi. Meninggalkan kota itu untuk kembali menata kehidupan.

Nahasnya, aku dipertemukan dengan banyak orang yang berbeda. Membuatku menemukan kepingan puzzle atas kejadian yang terjadi berulang kali. Aku bukan lagi seperti orang yang pertama kali kamu temui. Rasanya kita sudah seasingku.

Atau mungkin aku saja yang merasa. Sebab sejak pertama kali kita bersitatap, aku mengerti mengapa sorot mata tajam tenangmu membuat siapapun ingin menetap. Sekarang, aku sedikit risih berada pada keramaian. Tepatnya ketika berkumpul dengan banyak orang yang kukenal.

Diantara peristiwa yang terjadi begitu cepat, ada satu hal yang ingin aku ceritakan. Patah hatiku kemarin, perlahan sembuh sebab telah terekuh. Aku dipertemukan kembali dengan seseorang yang mungkin bisa membimbingku sepertimu.

Pemuda itu bukan dari seorang aktivis sepertimu. Namun sekali berbicara, aku paham bagaimana ia bisa menghargai banyaknya perbedaan dalam pemikiran. Senang bisa bertemu dengannya. Bahkan dalam kondisi tersulit pun, cara ia menenangkan sama sepertimu.

Jadi, untuk saat ini, kepada Mas A. Berbahagialah. Terima kasih pernah hadir dan menjadikan senyum perlahan terukir.

Untuk seseorang yang kusebut barusan, akan kuceritakan kembali di lain kesempatan. Sebab hari ini terasa sangat menyebalkan. Masih banyak tugas yang harus kuselesaikan, pekerjaan yang harus kutuntaskan, dan tentunya juga tentunya untuk tetap menjaga kewarasan.

Sekali lagi, selamat menjalani hari dengan menyenangkan✨

*
To be continued

selamat berlibur, Mas A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat berlibur, Mas A.
anw, visual Mas A lagi viral soalnya jadi pemeran utama film religi ya xixixi

Tertanda,

Elokvitaloka

Published on May 24, 2022

KATA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang