SELAMAT MEMBACA^^
•••
Renald memasukkan baju-bajunya ke koper, dibantu pula oleh bu Nayya dan Randy. Tidak tidak, Randy hanya mengamati saja.
"Abang baik-baik ya di Paris," pesan bu Nayya sembari mengelus rambut putranya itu.
"Iya ma, mama juga kalau udah sampai Jakarta kabarin ya."
Bu Nayya tersenyum lebar sembari mengangguk-angguk. Tiba-tiba Randy berdiri dan mendekati Renald. Ia menepuk pundak Renald, sembari menaikkan satu alisnya.
"Mau ditemenin nggak?" goda Randy pada sang abang. "Sekalian gitu ketemu Re--"
Renald menatap sinis pada Randy. Membuat adiknya itu lantas nyengir dan menjauhkan tubuhnya. Renald tahu Randy hanya bercanda saja.
"Bang Randy, jangan godain abangnya terus. Inget ya kata mama, jangan jahat lagi sama abang ya?"
Randy tersenyum lebar dan mengelus lembut pipi mama nya. Jujur semua rasa benci pada Renald sudah hilang. Melihat bagaimana Renald tidak memperpanjang masalah ini.
Randy juga paham, ia tidak bisa egois seperti itu. Bahagainnya sang abang itu berharga untuknya. Ini semua takdir.
"Salam untuk Rere ya bang. Perbaiki semuanya. Abang pasti bisa!"
Renald mengangguk lalu memeluk mamanya. Renald mengecup kening mamanya, pipinya, lalu tangannya. Menoleh ke Randy, menepuk-nepuk pipi adiknya itu.
"Jagain mama. Awas ya!"
"Ck, ya! Udah sana pergi. Ditinggal pergi lagi tau rasa lo bang!"
•••
Renald merebahkan tubuhnya di kasur, ia lega karena sudah tiba di Paris dan sekarang ia bisa istirahat di kamar hotelnya. Lama perjalanan membuat tubuhnya terasa lemas sekali.
Renald memutuskan untuk mandi dahulu. Dan ia akan jalan-jalan keluar. Atau lebih tepatnya mencari Rere. Sebelum itu, ia memilih menchat Rere dahulu.
To: Renata
From: Renald
Kamu menginap di mana?
Sekarang kamu di mana?Renald menanti jawaban dari Rere, pesannya sudah terkirim. Bahkan sudah di baca. Lama menunggu, nyatanya tidak ada jawaban. Renald tersenyum getir.
"Just read. Sabar!"
•••
Rere tertawa bersama dengan teman-temannya, malam ini mereka memilih menghabiskan malam di Pont des Arts. Pont des Arts atau Passerelle des Arts adalah sebuah jembatan penyeberangan di Paris yang melintasi Sungai Seine.
Rere sengaja mematikan ponselnya setelah mendapatkan pesan dari Renald. Meski ia memberikan kesempatan bagi Renald untuk memperbaiki pertemanan mereka. Bukan berarti ia bersikap seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renaldy[Selesai]
Teen Fiction"Sekali percaya, maka enggak akan main-main. Dan sekali dikecewakan, jangan harap kepercayaan dariku lagi." -Renata Jofaline. ••• Namanya Renaldy Angkasa. Dia tampan, kaya, ketua geng motor, dan pintar. Hatinya berkata bahwa ia mencint...