SELAMAT MEMBACA^^
Yey! Alhamdulillah hari itu tepat 3 bulan RenaldyRenata. Senang bisa sampai di titik ini. Apalagi udah menuju ending. Target ku tuh Desember selesai ini cerita.
Dan makasih untuk 3 bulannya. Apalagi yang udah mau setia baca dari part 1-end✌️
•••Renald melangkahkan kakinya mendekati bangku taman, pandangannya kosong dan pikirannya kalut. Ia mendudukkan tubuhnya di bangku taman, dalam hati ia mengkhawatirkan gadis itu.
Tapi lagi-lagi egonya tinggi. Rasa benci itu ada, dan begitu banyak.
"Angkasa."
Renald tercengang, hanya 1 orang yang memanggilnya seperti itu. Menoleh, tersenyum tipis kala melihat Raisa. Gadis itu kini duduk di sampingnya.
"Kamu lagi ada masalah ya? Kamu jangan sedih, Ang."
Raisa dan orang-orang lain jelas tahu, dari akun Instagram Renald saja semua foto dirinya dan Rere diarsipkan. Bahkan Renald mem unfollback Rere.
Renald tersenyum tipis pada gadis itu. Sudah lama tidak berbicara berdua dengan Raisa seperti ini. Mengingat cerita Rere, Renald sama sekali tidak percaya. Gadis di depannya ini sangat polos.
"Apa yang bisa aku lakukan biar kamu senang, Ang?" tanya Raisa menatap sendu mata Renald.
Renald tertawa pelan, ia menggerakkan tangannya. Mengusap lembut anak rambut Raisa. Mata gadis itu meneduhkan, mata yang polos.
"Peluk gue, Ra."
Raisa mengerjapkan matanya, butuh waktu beberapa menit untuk ia bisa paham. Detik selanjutnya, ia tersenyum tipis.
"Memangnya nanti Rere enggak marah? Kan kalian lagi ada masalah besar. Nanti Rere semakin marah."
Renald menggeleng pelan, mengangguk sekali untuk meyakinkan gadis itu. Ia butuh pelukan untuk menenangkan dirinya. Dan detik berikutnya, pelukan hangat ia dapat kan dari Raisa.
Yah, memang hangat. Tapi kenapa tidak se nyaman pelukan dari Rere? Ah! Renald segera menepis pikiran itu.
"Udah tenang?" tanya Raisa sembari mengelus-elus punggung Renald. Renald mengangguk sekali. "Aku kangen kamu Angkasa."
•••
Rachel terus saja mengumpat sedari tadi, di dalam mobil Rachel terus membuat berisik dengan segala kata-kata kasarnya. Fia sampai memakai earphone karena jengah.
"Berhenti lo ngomong kasar!" perintah Anya. "Fokus aja nyetir nya."
Rachel menyorot tajam pada Anya yang di belakang. "Eh! Lo semua lihat, cowok brengsek itu malah peluk-pelukan sama si polos-polos itu."
Anya menghela napas panjang, memang pemandangan yang mereka lihat tadi mampu membuat mereka ber-4 emosi. Untungnya saja tidak ada Rere bersama mereka.
"Gue harus kasih tahu Rere. Biar dia makin yakin buat move on dari cowok brengsek itu!" kata Rachel menggebu-gebu.
"Setuju!" sahut Rania. "Kalau perlu, kita jodohin dia sekalian sama cowok lain. Samuel mungkin."
"Heh! Jangan main-main!" sinis Anya, miliknya juga ikut dibawa-bawa.
"Iya-iya lupa, Sam kan udah punya pawang. Iya jangan diganggu," sahut Fia, sembari melepaskan earphone nya.
"Masih sayang nyawa sih gue," imbuh Rachel.
"Dia milik gue aja."
"Iya, debat no valid!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Renaldy[Selesai]
Novela Juvenil"Sekali percaya, maka enggak akan main-main. Dan sekali dikecewakan, jangan harap kepercayaan dariku lagi." -Renata Jofaline. ••• Namanya Renaldy Angkasa. Dia tampan, kaya, ketua geng motor, dan pintar. Hatinya berkata bahwa ia mencint...