21. BIMBANG

591 71 34
                                    

SELAMAT MEMBACA^^

•••

Rere merebahkan tubuhnya di kasur, memejamkan matanya guna mengistirahatkan otaknya sejenak. Tapi ia tidak benar-benar tidur, Renald masih mengusik pikirannya.

Perkataan Renald itu begitu nyelekit. Rere sadar hubungannya dengan Renald sudah jauh, seharusnya dari awal tidak seperti ini. Sekarang, kalau sampai Rere benar-benar jatuh cinta maka hanya akan berujung kecewa.

Yah, Rere sadar hati Renald itu untuk Raisa. Bukan dirinya. Cemburu saja Rere tidak pantas. Apalagi memiliki? Itu adalah hal mustahil.

"Dek."

Rere membuka matanya, mengubah posisinya menjadi duduk kala melihat abangnya berada di kamarnya.

"Kenapa?"

"Pinjem uang lima puluh ribu ada?" tanya Rama.

Rere mengernyit, mencoba mengingat-ingat. Dan ia ingat ada uang kembalian dari Renald tadi. Ia segera membuka tas nya dan mengambil uang 50 ribu itu.

Sebelum abangnya pergi, Rere menahannya.

"Em ... Renald itu ada hubungan apa--"

"Mereka saling cinta. Tapi belum pacaran. Pesen gue, jangan pacaran dulu. Kayak yang daddy bilang. Gue enggak mau lo mewek. Nyusahin!"

Dan setelah itu Rama keluar kamar Rere. Rere hanya mampu menghela napas. Sepertinya ia memang harus menurut pada ucapan daddy nya. Mencegah untuk tidak jatuh cinta.

Tunggu, Rere tadi menemukan sesuatu di selipan uang 50 ribunya. Ia kembali membuka tasnya, dan melihat sebuah surat terlipat di sana. Karena penasaran Rere pun membukanya.

Maaf, gue kemarin enggak sengaja
ninggalin lo. Gue kemarin ada urusan, terus
pas gue balik, lo udah enggak ada. Serius gue
minta maaf:'(

Gue sayang lo🖤.

From: J.
To: B.

Fia membulatkan matanya lebar-lebar, apa ini? Kenapa Renald memberikan ia surat seperti itu?Apa katanya? Sayang? Ah! Untuk apa ia berkata seperti itu jika tadi lelaki itu menegaskan bahwa ia bukan siapa-siapanya.

"From J To B? Jokes untuk Bocil?" gumam Rere berpikir.

Dirinya semakin dibuat bingung. Urusan yang dimaksud yang Rere tahu ialah mengantar Raisa entah ke mana. Dan kalau minta maaf kenapa tidak tadi?

Rere mengusap wajahnya frustasi dengan sikap Renald. Lelaki itu seakan mempermainkan perasannya. Surat itu membuat hati Rere semakin bimbang.

"Ck! Tadi bilang gue enggak penting, kenapa sekarang dia bilang sayang? Mau nya apa sih, Jok?"

Rere kembali membanting dirinya di kasur. Ia tidak mau salah dalam menjatuhkan hatinya. Ia benci cowok yang plin-plan. Siang bilang benci, malam bilang sayang. Apalagi perkataan abangnya itu membuat ia semakin bingung.

Mereka saling cinta.

Rere sadar, jika ia semakin masuk ke dalam hidup Renald. Maka ia akan menjadi penghalang antara hubungan Renald dan Raisa. Rere tidak ingin menyakiti Raisa.

Rere sadar gadis cantik itu memang polos. Rasanya Rere tidak pantas merebut Renald dari gadis itu. Apalagi mereka saling mencintai. Rere menghela napas panjang.

Renaldy[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang