29. CEMBURU

737 72 31
                                    

SELAMAT MEMBACA^^

•••

Renald menghela napas jengah, melihat sahabat yang ada di sampingnya. Cowok itu tengah tersenyum-senyum menatap layar ponselnya. Jelas saja terlihat seperti orang gila. Cowok di samping Renald itu tengah chatting an dengan sahabat pacarnya Renald.

Yah, Rama tengah menjalin pdkt dengan Rachel. Cowok itu sejak beberapa minggu belakang ini, selalu merecoki Renald guna bercurhat tentang dirinya dan Rachel.

"Lo beneran suka sama Rachel?" tanya Gavin menatap Rama yang mendadak bucin.

Rama mendongak, menatap keempat sahabatnya secara bergantian. Lalu tersenyum dan mengangguk yakin.

"Gue mah fokus ke satu cewek. Nggak kayak cowok samping gue," ucap Rama menyindir Renald.

Renald memilih tidak peduli, matanya menangkap bungkus rokok yang ada di sampingnya. Renald langsung membuang bungkus rokok yang entah milik siapa itu. Renald tidak mau lagi berurusan dengan rokok ataupun minuman keras. Ia benar-benar harus nurut dengan bu bos.

Renald menyipitkan matanya, melihat seseorang yang baru saja datang. Kedatangan orang itu menyita perhatian seisi basecamp. Termasuk Renald.

"Permisi abang-abang," ucap Rere lembut.

Matanya mengedar ke seluruh penjuru basecamp. Renald yakin gadisnya ke mari bukan untuknya, melainkan untuk mengambil kunci kamarnya yang dibawa Rama.

Terbukti, saat Rere melangkahkan kakinya mendekati Rama.

"Jangan mulai ya! Cepe--"

"Rere?"

Suara itu menghentikan ucapan Rere. Ia menoleh ke samping, menatap Raffa yang menyapanya. Lalu tersenyum terhadap cowok itu. Dibalas senyum an lebar dari Raffa.

"Lo malem-malem di sini? Sama siapa? Enggak baik Rere."

Rere hanya tersenyum canggung, menoleh ke Renald sejenak. Cowoknya itu tadinya mengulum senyum tipis padanya, tapi sekarang rautnya berubah jadi garang.

Renald tentu paham, dari sikap dan tatapan Raffa, Renald tahu ada sorotan mata kagum terhadap Rere. Sebenarnya Renald sudah menyadari nya sejak awal bertemu.

"Atau gue antar pulang aja ya?" ucapnya lagi. "Lo ada urusan sama siapa di sini?"

Rere mengigit-gigit bibir bawahnya, lalu tersenyum canggung. Ia sedikit menggeser tubuhnya agar tidak dekat dengan Raffa.

"Itu gue--"

"Cepetan kasih atau gue tampol lo!"

Itu suara Renald. Renald berucap dengan nada tinggi sembari menatap Rama. Sedangkan Rama hanya nyengir lalu mengeluarkan kunci kamar Rere. Salah satu hobi Rama adalah mencuri kunci kamar Rere.

"Ini. Dah lah pulang sana. Nyusahin orang!"

Rere berkacak pinggang, menatap abangnya dengan garang.

"Udah cukup ya kesabaran gue! Pokoknya setelah ini gue aduin daddy! Tunggu aja jatah lo dipotong, teru--"

Raffa tiba-tiba mendekap mulut Rere, membuat mata Rere membulat tajam. Raffa mendekatkan tubuh Rere padanya, seolah tengah memeluk gadis itu dari belakang.

Renald masih diam, meskipun tangannya sudah terkepal sangat erat.

"Jangan kayak anak kecil gitu. Udah ayo gue antar--"

Rere menginjak kaki Raffa lalu menepis tangan cowok itu. Rere langsung menjauhkan diri nya dari Raffa.

"Emang gue bocil," sahut Rere sinis. Ia hendak pergi tapi di tahan oleh Raffa. "Apa?"

Renaldy[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang