"Sekali percaya, maka enggak akan main-main. Dan sekali dikecewakan, jangan harap kepercayaan dariku lagi."
-Renata Jofaline.
•••
Namanya Renaldy Angkasa. Dia tampan, kaya, ketua geng motor, dan pintar. Hatinya berkata bahwa ia mencint...
Rere mengepalkan tangannya erat-erat, sungguh jantungnya benar-benar tidak bisa normal sekarang ini. Ini benar-benar kejutan untuknya, dihari ulang tahunnya Renald melamarnya.
Sebuah kado indah tentu. Namun, Rere sendiri masih tidak tahu harus menjawab apa. Ia saja masih kelas 11, ini terasa begitu cepat.
"Ak-aku masih--"
"Hanya sebagai tunangan," potong Renald.
Rere memejamkan matanya sejenak, mencoba berpikir keras. Lalu ia mendongak, menatap Renald. Menghela nafas panjang, lalu tangan kanannya mulai terangkat.
Tangan kanannya tertahan di udara, kembali berpikir lagi. Sedangkan Renald, dia tersenyum tipis. Jika Rere menolaknya, mungkin karena belum siap.
Renald terima.
CUP!
Dengan seketika Rere mencium bibir Renald, tangan kanannya melingkar di leher cowok itu. Perlakuan Rere itu membuat Renald langsung terdiam seketika.
Bukan hanya Renald, semuanya pun terkejut melihatnya. Saat Renald ingin membalas ciuman itu, Rere langsung menjauh. Membuat Renald berdecak kesal.
"Nakal ya kamu," ucap Renald sembari mencubit hidung Rere.
Gadisnya itu tertawa pelan. Ia merasa cukup berani melakukan hal itu. "Aku cium bibir kamu. Artinya aku sangat mau."
Renald tertawa sembari geleng-geleng kepala. Ia mencium kening gadisnya sejenak. Lalu mengangkat tubuh Rere.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jokes turunin!" teriak Rere.
Renald tersenyum lalu menurunkan Rere. Ia memeluk erat gadisnya itu. Sembari mengelus-elus rambutnya.
"Saya belum sempat beli cincin. Jadi, sebagai tanda lamaran ini saja ya?"
Renald mengeluarkan 2 boneka pinguin berwarna hitam dan biru. Renald memberikan boneka warna biru pada Rere. Dan yang hitam ia bawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini bagus!" seru Rere begitu senang.
Rere memeluk Renald dengan erat. Renald tersenyum lebar, mengelus lembut rambut gadisnya. Kebahagiaan gadisnya adalah kebahagiannya.