Vandra || 10

51 8 0
                                    

Adiba mengambil novel remaja dari dalam tasnya. Istirahat kali ini ia manfaatkan untuk membaca kisah fiksi yang dipinjamnya pada Fira. Jika biasanya jam istirahat ia gunakan untuk membaca mata pelajaran selanjutnya, maka hari ini cewek itu memutuskan mencoba hal berbeda karena kutu buku seperti dirinya juga bisa merasa bosan.

Adiba menyunggingkan senyum tipis kala membaca adegan lucu dalam novel yang dibacanya. Halaman demi halaman ia baca dalam diam. Menurutnya cerita tersebut sangat menarik dan dalam hati ia bersyukur karena Fira merekomendasikan novel tersebut.

Dari kecil Adiba memang suka membaca. Selain buku pelajaran, tentu ia juga penyuka fiksi remaja. Meski demikian, selama umurnya hampir 17 tahun Adiba tidak pernah membeli novel yang sudah dibukukan. Alasannya karena ia tidak punya cukup uang. Adiba sering kali memanfaatkan aplikasi wattpad untuk membaca cerita yang diminatinya.

"Dib, tugas kelompok cerpennya kita kerjain kapan?"

Adiba menghentikan kegiatan membacanya ketika suara dari teman sekelasnya menyapa.

"Aku terserah kamu aja, Sha."

"Kalau besok bisa nggak?" tanya Shakeela. Cewek itu kemudian duduk di bangku, tepat di depan Adiba.

"Boleh."

"Oke, besok, ya, tapi di mana?" tanyanya lagi.

"Kalau di sekolah kamu bisa?"

"Bisa, Dib. Oke besok di sekolah."

"Iya, Sha."

Keduanya sama-sama diam lagi. Mereka itu memang terkenal pendiam di kelas tersebut dan entah kebetulan macam apa ini, kedua cewek itu malah ditakdirkan satu kelompok dalam tugas membuat cerpen.

"Eh, kamu baca novel ini juga?" tanya Shakeela tatkala matanya tak sengaja mengarah pada sampul novel yang di baca Adiba.

"Iya, ini pertama kalinya. Kamu baca juga?"

Shakeela mengangguk semangat. "Iya, tadi malam baru selesai."

"Wah, aku baru mulai," ujar Adiba. Untuk kali ini cewek itu tampak antusias. Wajahnya tidak sedatar sebelumnya.

"Sumpah, ceritanya seru banget. Ending-nya nggak mengecewakan menurutku." Shakeela berkata dengan riangnya.

Meski sama-sama pendiam, tetapi jika sudah membicarakan tentang sesuatu yang menjadi kesukaan bersama, ternyata kedua cewek itu terlihat seperti bukan orang yang pendiam.

Perlu diketahui, di kelas tersebut, hanya dua cewek itu yang menggunakan sapaan aku-kamu. Entah kenapa, mungkin mereka tidak nyaman menggunakan lo-gue seperti yang lain.

"Jadi nggak sabar nyelesaiinnya." Adiba kembali berujar. "Oh iya, aku baca cerita kamu di wattpad," lanjut Adiba.

Shakeela melebarkan mata. "Beneran?"

Adiba mengangguk. "Iya, bener. Lumayan seru, aku suka, tapi gantung."

Shakeela menyengir. "Iya, bingung mau lanjutnya gimana."

"Semangat, Sha. Pasti bisa dilanjutin. Sayang kalau nggak dilanjutin."

Shakeela menanggapi dengan senyuman tak yakin. Selanjutnya kedua cewek itu larut dalam pembicaraan mereka seputar cerita-cerita wattpad yang pernah mereka baca.

Vandra [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang