27 - Basketball Match

3.1K 324 5
                                    

"Hari ini lo ikut tanding 'kan?" Emil bertanya sekaligus mengingatkan bahwa hari ini adalah hari dimana mereka akan tanding basket dengan sekolah luar.

"Males." sahut gadis tomboy itu masih nyaman di posisinya yang sekarang.

"Oh gitu? Kamu mau aku laporin ke si Salsa 'hm?"

Dan ucapannya itu berhasil membuat Amal langsung bangkit. "Bawel lo, iya gue ikut." timpalnya lalu bersiap-siap untuk memakai baju kebanggaannya yaitu basket.

"Nahh gitu dong nurut." Emil sengaja menekankan ucapannya di bagian nurut untuk menyindir Amal soal kemarin.

Amal memutar bola matanya sambil mengumpat nama binatang untuk Emil dalam hatinya.

Setelah itu mereka segera menyusul anggota lain yang sedari tadi sudah kumpul lebih awal di lapangan dan Emil yakin bahwa mereka sedang menunggu kedatangan dirinya dan Amal karena keduanya adalah salah satu tim inti basket.

Begitu sampai di lapangan benar saja dugaannya, mereka terkena semprotan coach-nya.

"Kalian ini jangan mentang-mentang tim inti jadi datang seenaknya, disiplin dong!" tegas coach basket itu.

"Iya coach maaf." sahut Emil merasa bersalah sedangkan Amal hanya diam enggan untuk menanggapi.

Dia juga tidak peduli sebenarnya dengan pertandingan ini tapi apa lah daya Amal yang selalu di omeli oleh gadisnya karena pemalas dan tentu yang kompor adalah Emil siapa lagi jika bukan sahabatnya itu.

"Ya sudah, karena semuanya sudah kumpul ayo pemanasan dan latihan lebih dulu sebelum lawan datang, agar otot-otot di badan kita tidak kaget saat melakukan pertandingan nanti." instruksi coach mereka, lantas semua anak basket tim inti mengangguk patuh dan setelahnya melakukan hal yang tadi di instruksikan oleh coach-nya.

Banyak yang sudah stay di depan kamarnya masing-masing tentunya itu di gedung putri 1, mereka seperti itu untuk melihat pemain basket tanding terlebih ada idola-idolanya di anggota basket itu bukan hanya Amal yang menjadi idolanya tetapi kelimanya hampir di idolai karena selain Amal dan Emil yang tampan untuk ukuran perempuan.

Ada juga Salwa, Vania dan Nadia pemain tim inti yang paling cantik diantara Amal dan Emil, belum lagi ketiganya memang berteman dekat jadi tak salah jika banyak yang mengagumi ketiganya akan kecantikan yang mereka punya.

Selama latihan kelimanya fokus dengan permainan mereka hanya saja disini Amal yang hilang fokus, dia terlihat benar-benar malas melakukan kagiatan ini padahal biasanya dari kelimanya Amal lah yang paling semangat tetapi sekarang berbeda.

"KEEP SPIRIT AMAL!"

Teriakan itu berhasil membuat atensinya dari bola beralih mencari sumber suara itu berasal, ia menemukan seseorang yang sedang berdiri di ruangan Pentam. Siapa lagi jika bukan gadisnya.

Gadisnya memberi energi lewat senyum manisnya itu dan Amal menanggapinya dengan membalas senyumannya.

"Semangat!" Salsa mengepalkan tangannya seraya bergumam pelan untuk menyemangati Amal.

Gadis tomboy itu mengangguk sebagai jawaban dan benar saja setelah mendapatkan semangat dari gadisnya, ia langsung semangat dan aura malasnya hilang seketika dari tubuhnya.

Latihan mereka harus terhenti ketika sang lawan ternyata sudah datang, semuanya mulai berkumpul dan para coach mendiskusikan tentang pertandingan.

"Nih minum dulu sebelum tanding." titah seseorang yang begitu perhatian.

Amal mengambilnya sambil tersenyum lalu meminumnya beberapa teguk, ia menaruh botol aqua itu di tempat duduknya.

Impossible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang