Bab 04: Wawancara

514 136 88
                                    

"Karena sepahit apa pun kejujuran, harus di ungkapkan jika tak ingin menyesal di kemudian hari." - CDR

PANGGILAN dari sang Khaliq untuk melakukan kewajiban sudah terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PANGGILAN dari sang Khaliq untuk melakukan kewajiban sudah terdengar. Haura beranjak masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air Wudu. Setelah beberapa menit berlalu, ia keluar dengan wajah segar di hiasi air Wudu pagi hari.

Ia menggelar sajadah nya dan mulai melakukan gerakan-gerakan yang seharusnya di lakukan ketika Salat. Akhir Salam telah ia ucapkan. Lalu sedikit membaca wiridan dan Zikir pagi. Setelah itu ia menengadahkan kedua tangannya.

Haura berdoa dengan di awali sholawat, memuji Allah, meminta agar di matikan secara Husnul Khatimah, dan di Istiqamah kan dalam segala hal kebaikan.

"Ya Allah, permudahkah urusanku hari ini, semangatkan badanku sebagaimana aku semangat untuk meminta bantuan padamu," tambahnya. Kemudian ia tutup dengan sholawat dan do'a terakhir.

"Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar."

Gadis itu mengusap lembut wajah lantas membaca surah Al-fatihah untuk penutup doa paginya.

Kemudian Haura melipat sajadah dan mukena yang ia pakai tadi. Lalu ia simpan di lemari seperti semula. Hari ini Haura harus mendatangi perusahaan itu untuk wawancara. Sebelumnya, ia telah mengirimkan CV, Cover Leter dan Portofolio pada HRD. Setelah tiga hari, HRD kembali menghubungi Haura untuk wawancara.

Kabar itu cukup membuat Haura gugup. Pasalnya ia mengingat bagaimana sifat calon bosnya disana. Lalu bagaimana jika Haura berbicara yang tidak memuaskan ataupun salah bicara?

Ia menarik nafas dalam dan kesal pada dirinya sendiri. Jika keadaan sedang gugup mengapa harus over thinking? Tidak baik jika memikirkan hal yang tidak-tidak sebelum terjadi. Ia mengucapkan istigfar dan memulai bersiap untuk pergi ke perusahaan itu.

***

Di pagi hari, Fariz selalu menjalankan olahraga ringan demi menjaga kesehatan serta kebugaran tubuhnya. Ia melakukan push up beberapa menit. Lalu mengangkat barbel yang cukup berat sehingga otot-otot di tangannya terlihat jelas. Keringat pun sudah membanjiri badan atletis itu.

Dirasa sudah cukup Fariz berhenti dari aktivitas olahraganya, tangannya menyambar air mineral. Setelahnya ia melenggang pergi masuk ke kamar.

Tak sengaja Fariz melirik kalender kecil yang ada di atas nakas, banyak tanggal yang ia bulati dengan bolpoin merah. Lalu ia ambil kalender itu dan duduk di tepi ranjang. Fariz mulai membulati tanggal lagi dengan bolpoin merah. Setelahnya ia simpan di nakas.

Cinta & Rahasia [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang