“Jangan menyimpan kebohongan serta kejahatan terlalu lama, ingatlah kata pepatah, 'Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga'” — CDR
SATU hari ke belakang, sebelum ancaman.
“Ke rumah sekarang.”
“Baik, Nyonya.”
Alex kembali menutup telepon setelah Bos mudanya mematikan panggilan secara sepihak. Lalu ia bergegas mengambil jaket hitam. Tangannya menyambar kunci mobil yang tergantung di dinding. Ia langsung bergegas pergi sebab takut bosnya mengamuk jika telat sedikit saja.
Hanya memerlukan belasan menit kini mobil mewah berwarna hitam telah berhenti. Dua bodyguard profesional yang sudah hafal dengan Alex langsung membukakan gerbang untuknya masuk ke dalam. Alex keluar dari mobil lalu memberikan kuncinya pada salah satu Bodyguard yang berperawakan lebih kekar darinya.
Bodyguard itu langsung memarkirkan mobil Alex di tempat seharusnya. Sementara Alex langsung mengayunkan kaki ke dalam. Pintu masuk di depannya langsung terbuka otomatis kala Alex sudah dekat.
“Apakah dia tidur?” Alex bergumam karena mata Karina tertutup rapat.
“Bukannya ada tugas, ya. Kok malah tidur,” ucapnya dengan suara pelan.
“Aku dengar, bodoh!” sergah Karina bersamaan dengan membuka mata sontak membuat Alex terkejut.
“Ma-af, sa-saya pikir nyonya tidur,” ucap Alex tersendat-sendat.
“Ada tugas penting untuk kamu.” Karina mengubah tubuhnya menjadi duduk tegak dengan posisi tumpang kaki. Sementara Alex duduk di kursi khususnya. Ia tak ingin di tegur untuk kedua kalinya karena salah tempat duduk.
“Baik, nyonya.” Alex menurut patuh.
“Ah iya, sebelum itu saya mau bertanya dulu. Jika hanya menggunakan laptop ataupun komputer apa kamu bisa mengetahui sesuatu yang terjadi beberapa bulan ke belakang?”
“Itu akan sulit, saya harus mencari informasi dari beberapa bulan ke belakang. Contohnya harus mencari berita, artikel, dan sebagainya. Saat itu dapat dan cocok dengan apa yang Nyonya cari, baru saya bisa melacak segala hal dan tentu saya harus turun ke lokasi.”
“Ngomong-ngomong siapa yang nyonya maksud, apakah itu? ... kalau iya saya akan langsung cari.”
“Ya dia. Segera cari informasi, kalaupun kamu harus turun ke lokasi itu nggak masalah. Yang penting saya harus mendapatkan hal yang sangat besar,” jawab Karina.
Akhir-akhir ini, entah mengapa Karina merasa dirinya tak aman lagi. Entah itu kebohongannya akan terbongkar ataupun hal lain. Namun sebelum datang, Karina harus siap. Dan punya persiapan lebih untuk membalikkan keadaan.
Alex mulai aksinya, menyusuri banyak web, menyusuri banyak lokasi di laptopnya.
23 November. Jl. Sunter Agung pukul 23.00 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta & Rahasia [TERBIT]
Fiction généralePada malam yang masih dihiasi air hujan, petir serta kilat Haura harus menerima kenyataan yang menusuk perasaan. Mengikhlaskan kepergian sang ayah sebab insiden mengerikan. Serta takdir yang membawanya ke titik pendewasaan. Siapa sangka, setelah em...