Ini mungkin menjadi keputusan yang tepat. Mungkin juga menjadi keputusan yang salah. Tapi jika tidak akan pernah dicoba, maka tidak akan pernah tahu hasil akhirnya.
Meskipun berat, meskipun beresiko, meskipun berbahaya. Tetapi mungkin ini satu-satunya cara agar menyudahi semuanya. Menyelesaikan masalah yang kini semakin berlarut-larut, dan menyebar kemana-mana.
Genggaman tanganmu pada tangan Winwin kini semakin erat, semakin kuat, semakin tidak bisa untuk dilepaskan. Tanganmu bahkan dingin, wajahmu telihat ketakutan.
Sekali lagi, mungkin ini memang pilihan yang tepat walaupun berat. Tetapi harus dijalani, sebab hidup tidak akan selalu seperti ini.
Winwin melebarkan tangan kanannya, "Sini," Ujarnya sambil tersenyum.
Membuat dirimu ikutan tersenyum dan berhambur kedalam dekapan hangatnya. Winwin selalu bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.
"Jangan takut ya, ada aku, ada bang Heechul, ada teman-teman kamu yang lain. Kamu akan baik-baik aja kok."
"Aku takut Win. Zidan itu licik."
"Aku tahu kok. Makanya calon istri aku ini harus kuat, kamu pasti bisa kok."
Kamu langsung mendongakkan wajah yang seketika langsung memerah, "WINWIN!"
Bukanya merasa bersalah Winwin justru tertawa dan melepaskan pelukannya, mencium keningmu dengan pelan. Kedua tangannya menangkup pipimu.
"Kalau permasalahan ini udah selesai, aku harap kamu siap."
"Buat ketemu sama keluarga besar kamu?" Tanyamu pelan.
Winwin menggeleng, "Siap buat aku lamar."
Kamu tertawa dan lagi-lagi memeluk tubuh Winwin. Rasanya berat sekali harus melaksanakan rencana ini, tetapi ini sudah pilihannya, pilihan yang harus dicoba agar tahu jawaban pada akhirnya.
"Win."
"Iya, sayang."
"Aku sayang kamu."
Winwin tersenyum, sambil mencium keningmu, dia membalasnya, "Aku juga sayang sama kamu, tuan putri nya aku, (Y/n)."
Exy tergesa-gesa menghampirimu dengan Winwin. Disusul dengan Tzuyu, Yuju, dan Heechul dibelakangnya.
"Zidan udah dekat, kalian harus diposisi masing-masing, gue bakalan jaga ruangan monitor ini sama Yuju, sisanya sesuai obrolan kemarin," perintah Heechul.
Dengan berat kamu menatap Winwin, membiarkan lelaki itu pergi dengan meninggalkan sebuah elusan pelan dan sebuah senyuman.
Tepat hari ini, kamu akan bertemu dengan Zidan. Membuat lelaki itu kegirangan ketika kamu menelfonnya dan berkata ingin berjumpa. Tetapi itu hanya siasat, semua teman-temanmu, bahkan bang Heechul pun, ikut turun tangan. Termasuk Winwin yang bersiaga di mobil.
Jinhwan dan Dokyeom menyamar menjadi pelayan caffe. Exy dan Tzuyu menjadi pelanggan, dan bang Heechul serta Yuju yang mengawasi pergerakan lewat monitor. Berkat Heechul yang punya koneksi dimana-mana, tidak sulit untuk mengajak pemilik caffe untuk bekerja sama.
Dan inilah kamu sekarang. Tengah duduk sambil menunggu kedatangan Zidan. Dengan hati dan degup jantung yang menggila. Rasa takut, rasa was-was, semuanya menjadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Husband Series 💚 Winwin 💚
FanficGimana kalau kamu itu menjadi pelabuhan terakhir untuk seorang Winwin? Menjadi suamimu serta menjadi ayah dari anak-anakmu kelak nanti. Ini cerita tentang kamu dan suamimu Winwin. Cerita dari awal bagaimana kalian bertemu dan akhirnya saling jatuh...