Page 10: The Innocent Villain part two

1.1K 112 4
                                    

Third Person's POV

Pada Malam itu, entah kenapa Pangeran Reynald sama sekali tidak bisa menghilangkan ingatannya, tentang gadis cilik yang ia temui di pinggiran kota Faireniyan. Gadis yang mengaku sebagai Anara itu entah kenapa mengingatkannya pada Tuan Putri cilik bermata ungu, Naira. dan entah kenapa gadis cilik tomboy itu memiliki aura Mana yang sama seperti Naira.

"Yang Mulia Pangeran Reynald, mengenai para Burglar yang anda ingin hamba laporkan pada polisi kekaisaran, sudah tertangkap dan tengah dikurung di penjara Iztanha." Lapor pengawal pribadi Pangeran Reynald.

"Good job." Balas Pangeran Reynald dengan senyum sembari masih membaca buku, "lalu bagaimana dengan identitas gadis bernama Anara itu?" tanya sang pengeran lagi kali ini melirik pengawalnya.

"Maafkan hamba Yang Mulia. Mengenai hal tersebut, hamba masih belum bisa menemukan apapun tentang gadis yang bernama Anara." Jawabnya merunduk.

"Maksud mu?" kali ini pangeran Reynald memberikan seluruh perhatiannya pada si pengawal pribadi.
"Hamba sudah mencari tau identitas gadis yang bernama Anara itu keseluruh penjuru kota. Tapi, sama sekali tidak ada sedikitpun info mengenai gadis itu." Jelas Dragon, si pengawal pribadi pangeran.

"Jika saya boleh berpendapat, Yang Mulia, gadis yang bernama Anara itu bisa jadi adalah seseorang yang sama seperti anda." Sambung Ervan, Butler pribadi Pangeran.

"So, kau mau bilang kalau dia juga seseorang dengan sihir penyamaran?" tanya Pangeran Reynald,

Pangeran Reynald berpaling. Kepalan tangannya menempel di bibir, berpikir. Mungkinkah apa yang ia pikirkan itu benar adanya?

"Jadi orang-orang di kota sama sekali tidak ada yang bisa mengenali gadis itu?" kata si Pangeran lagi, antara memastikan dan bertanya.

"Benar Yang Mulia, menurut pengakuan yang kami dapatkan, mereka sama sekali tidak pernah bertemu atau mengenal gadis cilik bernama Anara dengan ciri-ciri yang anda jabarkan." Jelas Dragon lagi.

Entah kenapa Pangeran Reynald kemudian tersenyum. "Sepertinya aku harus melakukan satu hal lagi untuk memastikan bahwa tebakanku tepat." Ucap Pangeran Reynald seolah menggumam pada dirinya sendiri.

"Yang Mulia, sebenarnya gadis yang anda ceritakan itu, Apakah anda sudah pernah mengenalnya?" tanya Ervan sedikit penasaran.

"Kalau tebakanku benar. Mungkin aku harus mengajukan dirinya sebagai calon Putri Mahkota."

Ucapan Pangeran muda Reynald, rupanya cukup mampu membuat Ervan dan Dragon terbelalak kaget. Reynald hanya memberikan seringai senyum pada mereka yang masih tertegun dengan perkataan pangeran mereka.

"Anda tidak benar-benar serius mengenai hal tersebut, kan Yang Mulia?!" tanya Ervan lagi.

"Well, to be honest (jujur saja). dengan skill setinggi itu, untuk gadis seusianya. Mana mungkin, aku akan membiarkan harta karun terlangka di kekaisaran ini lepas dari perhatianku begitu saja." Ujar sang Pangeran.

Dragon dan Ervan hanya mampu untuk saling pandang tanpa berani memberi another komentar. Bagaimanapun, Pangeran Muda mereka terkenal dengan ke-keras-kepala-annya. Dimana para pangeran lain sudah bertunangan dan memiliki Putri Mahkota sebagai pendamping masa depan mereka.

Pangeran Reynald menolak seluruh calon Putri Mahkota yang dipilihkan untuknya. Bahkan dengan tegas berani menentang keinginan sang Kaisar Ceylon, dengan mengatakan bahwa dirinyalah yang akan mencari dan memilih siapa Putri Mahkota yang pantas untuk menjadi calon Permaisuri sekaligus pendamping dimasa depannya.

Dan sekarang, sepertinya Pangeran Muda mereka sudah menemukan seseorang yang bakalan menjadi calon tunangannya. Gadis misterius yang ia temui di pinggiran kota Faireniyan. Anara si gadis yang seperti burung Kujaku.

My Precious Lady VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang