(Season 3) 7. The Hidden Page 4

12 0 0
                                    

3 Minggu sebelum perayaan ulang tahun ke lima Naira

Istana Iztanha

Pada saat makan malam, terlihat sang ratu, maharaja, Pangeran Richardo dan Pangeran Reynald tengah berkumpul bersama.

"Kamu mendapatkan undangan ulang tahun nona naira?"tanya sang raja yang sedikit tertegun.

"Benar, yang mulia.""Jadi saya ingin meminta izin yang mulia untuk ikut bersama pangeran Richardo dalam memilih kado dan pakaian pesta."jelasnya dengan memamerkan senyuman.

"Ohh~ ide yang bagus, karena kamu juga tidak pernah keluar ke tempat-tempat semacam itu.""Tapi ... aku kira kamu tidak menyukai keramaian seperti pesta ulang tahun.""Apa itu karena kamu teringat akan Alyeanor?"tanya sang raja pada pangeran Reynald.

"Bukankah Alyeanor seumuran dengan pangeran Richardo?"Tanya sang ratu.

"Oh benar juga, tapi mungkin karena mereka berdua sama-sama adalah seorang adik perempuan yang menggemaskan, bukan begitu Pangeran Reynald?"jawab sang raja disambut dengan tawa kecil sang ratu.

"Mungkin, tapi saya lebih merasa penasaran dengan nona Naira yang katanya terlahir dengan warna iblis seperti Tuan Kayana."Ucap sang pengeran lagi yang membuat siapapun yang berada di ruangan tersebut sedikit tertegun

"Ah ... soal itu rupanya.""Kamu benar, aku juga bahkan belum pernah melihat sosok gadis itu semenjak kelahirannya."

"Jujur saja, ulang tahunnya yang kelima ini adalah hasil usahaku membujuk Archduke Rakha agar mau merayakannya."Jawab sang raja yang cukup membuat para pangeran terkejut.

"Oh! Saya tidak tau sama sekali jika ternyata seperti itu."kata pangeran Reynald benar-benar keheranan.

"Saya juga baru mengetahui hal ini, ayah.""Apa ada alasan khusus mengapa ayah sampai melakukan hal tersebut."Tanya Pangeran Ricky menyambung respon sepupunya.

"Kamu tau, kan ... bahwa keluarga Archduke van Vellzhein memilik kekuasaan dan pengaruh hampir 55% di kerajaan ini."

"Mulai dari perdagangan dan segala hal yang berhubungan dengan perekonomian negara ini."Ucap sang raja mengawali.

"Demi untuk tetap menjaga hubungan baik dengan Van Vellzhein.""Ayah tidak ingin jika sampai sesuatu yang berhubungan dengan anaknya membuat Vellzhein membuang kerajaan ini."

"Jika Archduke mau, keluarga Van Vellzhein bahkan bisa mendirikan kerajaan dan negaranya sendiri."Jelas sang raja terlihat menghela nafas panjang.

"Aku dan baginda raja bersama-sama sudah membicarakan ini dengan para perdana mentri secara diam-diam tentu saja tanpa sepengetahuan keluarga Van Vellzhein."kali ini sang ratu menambahkan.

"karena bagaimanapun, meski Archduke Van Vellzhein memiliki lebih dari separuh kekuasan di negri ini.""masih banyak para noble yang belum bisa menerima keberadaan pemilik warna iblis."Jelas sang ratu terlihat sendu.

Pengeran Reynald hanya tersenyum.Namun, dalam pikirannya dia sebenarnya ingin sekali membahas hal ini juga bersama kedua paman dan bibinya itu.

Hanya saja, karena waktunya yang kurang begitu tepat.Pangeran Reynald berpikir, mungkin sebaiknya menunggu sampai Roland dan dirinya kembali ke Ceylon.

Malamnya,

Diperpustakaan.

"Ricky?""kau masih belum tidur?"tanya Pangeran Reynald yang terlihat berjalan masuk ke ruangan.

"Aku tidak bisa tidur."Jawab pangeran Ricky tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ada di tangannya.

"Ini sudah lewat waktu tidur anak-anak.""jangan salahkan aku jika kau tidak bisa tumbuh tinggi dengan baik."Ejek pangeran Reynald yang sudah mengusap-usap puncak kepala sepupunya.

Pengeran Reynald yang sudah bersiap akan bagaimana nantinya pangeran Ricky menampik tangannya karena kesal.Pada kenyataannya, sang pengeran cilik hanya diam seribu bahasa.

meskipun kedua tangannya memegang buku yang tengah terbuka di tengah halamannya, namun seolah-oleh penadangan dan pikiran pangeran Richardo berada dan sedang melihat ketempat lain.

"Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"tanya pengeran Reynald yang sudah menyeret kursi di sebelahnya untuk duduk di samping pangeran Richardo.

"Entah kenapa aku kepikiran soal apa yang sudah kita bahas pada saat makan malam tadi."Jawab Pangeran Richardo masih melamun menatap halaman pada bukunya.

"Ayahanda bilang, bahwa alasan kenapa kayana bisa terlahir dengan warna iblis adalah karena salah satu anggota keluarga pada generasi sebelumnya melakukan perjanjian dengan iblis demi sebuah kekuatan terlarang."Ucapnya lagi yang membuat pangeran Reynald sedikit mengernyit.

"Meskipun kedengarannya terlalu berlebihan dan tidak masuk akal.""Tapi begitulah kenyataannya."

"Yang mana kemudian, demi untuk melindungi kayana yang mendapatkan dampak dari perjanjian tersebut.""Agar anak itu tidak jatuh ke tangan yang jahat atau bahkan kehilangan nyawanya karena terlahir dengan warna tersebut."

"Ayahanda bersedia mengadopsinya atas permintaan salah satu anggota keluarga kayana sendiri yang juga merupakan sahabat baik ayahanda."Jelas pengeran cilik itu panjang lebar.

Reynald tetap terdiam meskipun Richardo sudah tidak lagi mengucapkan sepatah kata.

"lalu menurutmu.""Bagaimana dengan nona Naira?"

"Apa yang sudah keluarganya lakukan hingga dirinya harus lahir dengan warna seperti itu."Tanya Richardo lagi dengan tatapan datar.

"Apa kau mulai berasumsi bahwa kelahiran Nona naira dengan warna iblis adalah karena sebuah karma?"

My Precious Lady VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang