Page 14: The Villainous Charms part one

846 87 0
                                    

Naira's POV

Uun Aun

Kyuven masih terus menggelayutiku di atas tempat tidur, sejak insident kedatangan Pangeran Reynald. Karena menurut apa yang dikatakan oleh kak Arvan, Pangeran Reynald memiliki Magiclopedy seperti kak Roland. Jadi akan sangat berbahaya kalau sampai Pangeran Reynald bertemu dengan Kyuven.

Aku membelai lembut kepala Kyuven yang masih meringik sedih. Apa boleh buat, kan ... aku terpaksa mengijinkan kak Roland membawa Kyuven dan menyembunyikannya untuk beberapa waktu. Kucium kepala Kyuven dengan senyum sayang.

"I miss you too, Kyuven. Maaf ya, aku udah berkali-kali mengurungmu. Karena menurut kak Arvan akan sangat berbahaya kalau Pangeran Reynald mengetahui tentang dirimu."

Uuun uuungh ... suara kyuven yang masih meringik akhirnya berangsur-angsur mereda, berganti dengan dengkuran kucing yang menggemaskan. Oh iya, besok hari ulang tahun pangeran Richardo, ya?! Besok harus ngurung Kyuven lagi deh. Keluhku kini ganti memeluk Kyuven seperti boneka Plushy.

Andaikan saja aku bisa melakukan sihir yang lebih sulit lagi untuk menyamarkanmu. jadi orang lain akan melihatku seolah kamu adalah Kakhis atau se ekor Kuri (anjing). Tidak bisa, ya?! Bisa gak, sih? Seharusnya bisa, kan ya?! Ini kan di dalam dunia Novel Fantasy!

Debatku sendiri dengan wajah cemberut. Sudahlah pikir lagi besok saja lagi. Kataku kemudian memejamkan mata.

"Pangeran Reynald, apa anda benar-benar tidak apa-apa?" tanyaku pada pemuda yang kini tengah duduk bersamaku.

"Kenapa? Apa aku salah telah mengatakan bahwa aku akan menunggumu sampai Debutantemu nanti dilaksanakan?" tanya Pangeran dengan senyum yang ia selalu tunjukkan padaku.

"Pangeran tidak salah. Tapi ... uh ... begini saja, kalau seandainya nanti pangeran ternyata bertemu dengan gadis yang pangeran sukai. Saya benar-benar tidak apa-apa kog ..."
"Eh ... ta-tapi ... uh kalau saya boleh kurang ajar. Tolong jangan jatuh cinta dengan gadis yang bernama Araya." Kataku lagi dengan wajah gugup dan bingung.

"Oh ... memangnya kenapa dengan gadis bernama Araya ini?" tanya Pangeran Reynald bertopang dagu pada sandaran sofa.

"Uh ... umh itu, sebenarnya ... uhm ...." Kataku terbata-bata. masih mencari kalimat yang tepat untuk menjelaskan pada Pangeran Reynald, bahwa gadis itu bukan jodoh si Pangeran.

"Jangan cemas. Aku tidak akan menikah selain dengan Nona pemilik tatto kupu-kupu emas." Ucap si pangeran kemudian mengecup jemari manisku lagi dengan senyum menyeringai.

Aku mengerjapkan mata berulang kali. Mimpi?! tanyaku pada diri sendiri. Kyuven masih tertidur pulas di sebelahku.

Bukan ... kemarin aku juga rasanya mendengar kalimat yang sama dari pangeran Reynald. Mengenai si pemilik tato kupu-kupu emas.

Aku beranjak meninggalkan tempat tidur untuk mendekati jendela kamarku. Langit terlihat masih gelap. Aku menoleh, pandanganku menyisir ke seluruh ruangan. Aiaaa di kamar tidak ada jam sama sekali. Kembali kulempar pandanganku ke langit di luar jendela.

Aku dan Pangeran Reynald yang seumuran dengan para Kakak, perbedaan usia kami terpaut sepuluh tahun. Tapi, rasanya hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan oleh pangeran Reynald. Tiba-tiba saja kedua pipiku sudah memanas.

Blush ... Oh My Lord. inileh kenapa aku suka sama karakter Pangeran Reynald, Ojichan ikemen alias uncle-uncle ganteng yang dikenal sebagai Kaisar berdarah dingin. Walaupun begitu, Pangeran Reynald sangat memanjakan dan menyayangi gadis yang dicintainya.

My Precious Lady VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang