Ily menggeliat sebelum akhirnya membuka mata dan melihat ke arah langit-langit kamar yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Perlahan memorinya yang tumpang tindih, tersusun menyatu, membentuk ingatan kejadian semalam. Tentang mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi menuju Incheon, tentang ciuman penuh kerinduan serta tentang perasaan menjadi penumpang gelap yang duduk di kamar pribadi pilot selama private jet itu terbang ke Gimhae. Ini merupakan pengalaman yang baru dan segalanya terasa sangat menakjubkan.Pandangan Ily menyapu sekitar yang kosong dan sedikit terkejut ketika menemukan piyama tidurnya dalam keadaan terbuka dan berantakan, memamerkan puncak dadanya yang mengeras dan basah.
Sial! Bisa dipastikan pelakunya belum jauh dan masih berkeliaran di sekitar sini.
Karena ingin segera menangkapnya, Ily mengikat kembali piyama itu sebelum turun dari ranjang. Menyusuri apartemen sambil melihat-lihat keadaan sekitar.
Semalam ia tidak sempat berkeliling karena begitu tiba di sini, mereka langsung menuju ke kamar utama, lalu terlelap setelah sepuluh menit berbincang tidak penting.
Dinding unit ini berlapis wallpaper warna ivory dan abu dengan perabot seadanya karena tempat ini hanya dijadikan singgah bilamana pesawat sedang transit. Setidaknya ada satu unit apartemen terdekat yang dimilikinya di tiap-tiap tujuh bandara komersil yang ada di Korea. Ily tidak terkejut saat mendengar soal itu. Wanita di berbagai belahan dunia saja ia punya apalagi kalau cuma apartemen.
Ily sebenarnya tidak ingin mengecek terlalu dalam pada tiap-tiap ruangan. Dia hanya membuka pintu, mengintip lalu pergi lagi, kalau saja di kamar kedua ia melihat suasana yang sangat berbeda. Dekorasi kamar ala tumblr, dengan sebuah meja rias lengkap dengan make up dan berbagai koleksi parfum di atasnya.
Tercenung selama beberapa detik sambil memiringkan kepala, Ily jadi berpikir kalau tidak mungkin Lionel yang meletakkan meja rias di sini kalau bukan untuk seorang wanita yang memakainya.
Rasa penasaran menuntun langkahnya untuk masuk ke dalam, menyentuh ranjang bersprei putih yang masih bersih dan setumpuk pakaian santai wanita yang tertata rapi di lemari.
Apakah ini milik petugas cleaning yang sengaja ditinggalkan?
Sangat tidak mungkin.
Meski sekuat tenaga ia tidak mau memikirkan bagaimana bisa perlengkapan wanita itu ada di apartemen Gimhae, tetap saja otaknya memaksa untuk terus memikirkan berbagai kemungkinan buruk.
Suara gemericik air yang jatuh melalui shower yang pertama kali membuat Ily bergerak meninggalkan temuannya dan memilih untuk segera meluncur ke sana. Menemukan siluet pria yang sedang mengguyur badannya, dengan uap panas yang naik ke langit-langit, menciptakan kabut dan embun-embun pada pintu kaca. Memburamkan pemandangan punggungnya yang lebar dan kepalanya yang sedikit tertunduk, menikmati air yang tengah membilasnya.
"Sayang... Apakah itu kau?" Mendengar suara lain di antara pancuran air yang membentur lantai kamar mandi, membuat Lionel segera mematikan alirannya.
"Iya. Ini aku."
Ah, Lionel memang terlalu seksi untuk menjadi manusia biasa. Tanpa melakukan apapun saja, dia sudah sanggup menggoyahkan hasrat dan iman Ily yang setipis kulit ari. Tidak mengherankan kalau tiap kali bertemu lelaki itu, situasinya tidak akan pernah jauh dari urusan ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain Casanova
Romance(21+ | FF MinGo) Lionel Juno seorang kapten pesawat yang casanova, dipertemukan kembali dengan Iliana Jung, seorang junior co-pilot-nya yang banting setir menjadi seorang selebgram, dalam romantisnya malam Maldives. Seiring terkuaknya cara kerja tak...