56. This I Promise You

1.7K 158 252
                                    

I've loved you forever
In lifetimes before
And I promise you never
Will you hurt anymore
I give you my word
I give you my heart
This is a battle we've won
And with this vow
Forever has now begun

✈✈✈✈✈

"Aku benar-benar minta maaf."

Malam harinya, Lionel memutuskan mengajak Hea bertemu di sebuah kafe untuk menjelaskan semua yang sebenarnya terjadi.

"Tentang malam itu, omonganku yang melantur dan... Kecupan itu. Aku baru mengingatnya dengan benar saat pagi harinya dan..." Lionel memandang Hea yang sejak tadi menunduk bisu. "Aku tahu aku telah menyakitimu. Kau mungkin kecewa denganku. Tapi semuanya harus segera diluruskan. Segala kalimatku saat itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena sejujurnya... Aku masih belum siap menjalin hubungan baru. Karena sejujurnya hatiku sudah terikat dan berlabuh pada seseorang... Meski telah karam dan tak punya harapan lagi, aku masih ingin memperbaikinya. Kuharap kaupun bisa mengerti."

Senyum Hea menyiratkan ketegaran. "Ya. Seharusnya aku bisa menduganya sejak awal. Aku juga minta maaf karena telah mengacaukan semuanya."

"Terimakasih. Kita tetap menjadi teman terbang, kan?"

Sejenak Hea melirik kepalan tangan yang diulurkan Lionel sebelum ia  menyambutnya dan saling melakukan tos.

Walaupun ada yang terluka dalam penjelasan malam itu, namun setidaknya, satu masalah telah berhasil di atasi dengan baik.

✈✈✈✈✈

Pagi yang sama seperti hari sebelumnya namun puluhan daftar hadiah yang sudah Lionel catat sebagai bentuk permintaan maafnya pada Ily yang membuat paginya lebih berbeda. Dari bunga, makanan favorit sampai perhiasan, Lionel tidak tahu mana yang ditolak Ily yang jelas ia harus menyiapkan daftar cadangan.

Pertama-tama yang ia datangi adalah toko bunga. Meski lily putih selalu mengingatkan cara pria Jepang itu memanggil Ily hingga membuat Lionel muak dan benci, namun untuk kali ini ia memilih mengalah karena Ily tak menyukai bunga lainnya kecuali lily.

"Berapa tangkai yang ingin dirangkai?" Tanya seorang florist yang berjaga.

Sejenak Lionel bingung menentukan jumlahnya. Apakah dia perlu ratusan, ribuan? Tidak, tidak. Dia pasti kesulitan membawanya.

"Seukuran normal yang pas untuk dipeluk." Ucapnya kemudian.

Wanita florist itu mengangguk dan mulai bekerja dengan cekatan.

Sepanjang menunggu bunganya selesai dirangkai, Lionel mulai melamun memikirkan tempat mana lagi yang harus ia tuju sebelum pergi ke rumah sakit, saat tiba-tiba seseorang mendorong pinggulnya menyamping hingga tubuhnya nyaris hilang keseimbangan.

"Ay... Ay... Captain!" Serunya menirukan jingle SpongeBob

Lionel menoleh pada pria flamboyan yang menyapanya dengan ceria itu kemudian mendengus kesal. "Hei, Jin Botol. Apa yang kau lakukan di sini? Sedang membuntutiku?"

"Tentu saja." Seru Julio sambil melompat-lompat pada skipping yang ia putar di tangan kanan kirinya.  "Aku melihat mobilmu parkir di pinggir jalan dan penasaran apakah kau sedang bersama wanita simpananmu atau tidak. Oh ternyata---"

Captain CasanovaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang