< t e n t a n g b a g a i m a n a d a p a t b e r b a h a g i a d e n g a n c a r a y a n g s e d e r h a n a > "Gema, aku menyukai suaramu, aku menyukai segala hal yang kamu ucapkan, aku menyukai merdu nada yang terdengar dari mulutmu, aku menyukaimu, Gema." Gema tersenyum simpul dengan sorot mata yang amat berbahagia. "Jadi, teruslah mendengarkan suaraku, teruslah berada di sampingku, teruslah menyukaiku, karena dengan begitu aku akan jatuh ribuan kali kedalam dekapmu." "Aku akan melakukannya, tapi ... bukankah hidup ini sesuatu yang tidak bisa kita prediksi, bagaimana jika akhirnya kita saling meninggalkan?" "Kinar, hidup memang seperti itu, kamu akan menemui kehilangan diantara banyaknya pertemuan, tidak perlu khawatir, karena aku bukan hanya ada di dalam hidupmu, tapi juga di dalam hatimu." Kinar tertawa dengan mengusap kepala Gema. "Hatiku penuh sama kamu, tanggung jawab!" "Boleh, mau menikah denganku?" Pertanyaan yang Gema lontarkan membuat Kinar membisu, pipinya bersemu, nampak merah muda, lucu. "Tapi ... hidupku berantakan." "Aku juga." Tidak peduli siapa yang hidupnya lebih berantakan, yang pasti adalah... bukankah mereka memang di takdirkan untuk sebuah pertemuan? #1 in giselle [061523]