Hai! Jangan lewatin VOTE dan FOLLOW ya!
Sambil nunggu 2021, baca ini dulu yuk. Semoga suka!
Sebelumnya Maafin aku yang suka typo:)
Selamat membaca.
"orang kalo udah terlalu cinta emang gitu. Suka merasa dirinya paling bener!"
-Bulan Batari23. Lab Ipa
Warbul kali ini sangat ramai. Ramai dengan anak-anak cowok yang berniat mau bolos atau pun hanya ingin singgah sampai bell masuk berbunyi. Aku tidak berani mengangkat kepala dan menatap banyak nya gerombolan cowok yang ada di sini. Entah itu dari Sma Angkasa atau Sma-Sma tetangga sekalipun.
"WOI DJ TIKTOK AJA JANGAN DANGDUTAN."
Suara Reza memerintahi sang pemilik speaker. Warbul memang selain ramai karena anak-anak sekolah juga ramai karena deru musik dangdut yang sebentar lagi akan berubah jadi suara DJ TIKTOK.
"Za, lo nggak bawa cewek?" tanya Atlas sengaja.
Reza langsung melotot ngeri, "nggak ngaca lo? Kemaren kan habis di php in lo sama si Flo cabe-cabean. Lebih miris lo dari pada gue," damprat Reza tega membuka kartu As Atlas.
"jangan ke sono-sono lah, Za. Merasa bodoh banget gue di php in cewek mulu," sahut Atlas sok sedih.
"emang lo deket sama Flo?" tanya Gildan.
Atlas mengangguk sambil meneguk es teh angetnya, "kemaren deket. Sekarang udah enggak. Katanya dia udah punya pacar yang lebih kaya," kata Atlas. Kali ini dia beneran sedih karena kena php lagi.
"the real sadboy banget lo Tlas. Tenang Tlas, cewek masih banyak. Lupain aja Flo," sahut Reza menepuk pundak Atlas.
"mana bisa gue lupain Flo. Cinta pertama gue di Sma itu dia. Gak akan bisa gue lupain tuh cewek, walaupun sering di kecewain sama Flo tapi gue tetep suka sama dia," kata Atlas sepertinya sudah cinta banget sama yang namanya Flo itu. Aku tidak kenal dengan cewek yang sedang di bicarakan. Tapi kayanya Atlas beneran suka banget, sampai di kecewain aja tetep suka. Entah itu suka atau emang bodoh.
"cewek suka sama cowok biasanya apa dulu yang di liat, Dis?" tanya Atlas membuat aku mikir.
"cewek sukanya sama cogan. Kalo kentang mundur aja," jawab Reza lalu berdiri untuk menaruh piring bekas ia makan nasi uduk.
"dih. Gue cogan tapi tetep di tolak. Masih kurang modal ganteng doang mah," celetuk Atlas merasa dirinya udah ganteng parah.
"ganteng iya. Banyak duit iya. Setia iya. Kurang apa lagi anjir? Reza yang modal gombalan aja banyak yang nyantel, kenapa gue yang jelas-jelas tulus malah gak ada yang nyantel sama sekali?" tambah Atlas bingung. Memang itu benar, si Reza setiap berangkat sekolah pasti jok motornya gak pernah kosong. Selalu ada cewek yang menumpangi. Kadang ganti-ganti cewek juga.
"sebenernya banyak Tlas yang suka sama kamu. Cuma kamu nya aja yang nggak tau," ujar ku memberi harapan.
"coba aja gue kaya Gildan. Yang urusan percintaannya lancar banget kaya jalan tol. Sekali suka, nembak, langsung jadian," ujar Atlas iri pada Gildan.
"setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing," sahut Reza mengutip kata-kata Gildan. Lalu cowok itu duduk lagi di bangkunya.
"eh, Dan. Lo udah tau belum si Dandi gabung sama bang Bam lagi?" tanya Reza. Wajah Gildan mendadak berubah menjadi tidak tenang seperti tadi. Aku yang tidak tahu apa-apa cuma diem sambil melirik Gildan dan Reza bergantian.
"tau dari mana lo?" ujar Gildan memberi respon.
"kemaren gue lewat pasar. Biasalah mantau -mantau keadaan pasar. Terus gue liat Dandi lagi nongki-nongki bareng bang Bam sama preman lainnya. Banyak preman baru juga gue liat-liat," jawab Reza menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Gildan
Teen Fiction"Ucapan cinta aja nggak cukup, Dis. Tindakan di butuhkan untuk membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu" Gildan Ragasa namanya. Cowok dengan wajah datarnya itu jatuh cinta dengan cewek super aktif dan cerewet seperti Disa Arine. Disa arine. Ce...