Prolog

50.4K 1.2K 23
                                    

-Revisi tanda baca aja sama ganti kata kata dikit. Alur gak ada yang direvisi kok.-


Namaku Disa arine. Kalian bisa panggil aku Disa. Simpel, 'kan?

Kata bundaku, Aku adalah cewek cantik stok terakhir dimuka bumi ini. Dan satu-satunya anak perempuan yang dia sayang. Jelas saja, aku anak perempuan satu-satunya yang Bunda punya. Tapi Bunda punya 1 anak laki-laki yang lebih tua dariku, ya, dia abangku yang menyebalkan.

Ibu kandung ku sudah meninggal sejak aku kecil. Sedih sudah pasti. Siapa yang tidak sedih ketika tidak bisa melihat wajah cantik ibu kandungnya sendiri? Tapi aku nggak sedih yang berlarut-larut. Karena aku masih punya mereka yang harus aku tunjukan wajah ceriaku ini. Sayang kalau sedih terus, nanti cantiknya mubajir.

Pertama, aku punya ayah yang paling tersayang. Dia cinta pertamaku. Ayahku ini melarangku untuk berpacaran.  Katanya buang-buang waktu.

Kedua, aku punya Bunda yang paling cantik dan baik hati. Kenapa Bundaku ini aku bilang baik? Ya karena dia selalu menuruti semua yang aku mau. Bukan cuma karena itu aja. Tapi karena Bunda udah mau menjadi Bunda yang mau menganggap aku seperti anaknya sendiri.

Ketiga, aku punya abang yang paling rese. Walaupun dia bukan abang kandungku, tapi aku sudah mengnganggap-nya seperti abang kandung sendiri. Se rese-serenya dia aku tetep sayang kok sama dia. Jangan lupa sepatu sneakersnya ya bang! Udah aku puji-puji loh!

Dan yang terakhir, aku punya sahabat yang paling aku sayangi. Dia Bulan Batari. Sahabatku sejak kelas 1 Sma. Dia satu-satunya orang yang mau bertahan denganku. Yang lainya, sudah pada ke laut. Tidak tahan dengan tingkah laku Disa Arine yang menyebalkan.

Impianku ingin memiliki pacar cogan yang romantis serta lemah lembut kini telah sirna. Karena cowok tinggi yang sedang berdiri ditengah lapangan dan dikawal dengan kedua temanya. Mereka bukan sedang demo atau apalah itu. Tapi mereka sedang menghancurkan mimpiku! Si Gildan Ragasa anak kelas 12 Ips yang terkenal sebagai pentolan itu menyatakan cintanya padaku.

"DISA ARINE. LO HARUS MAU JADI PACAR GUE."

Teriak cowok itu membuat seluruh murid bersorak heboh. Cowok adalah Gildan Ragasa. Cowok yang aku bilang tadi. Dia memang sudah gila. Meneriaki namaku untuk menjadi pacarnya. Di tengah lapangan pula. Benar-benar sinting!

Untuk pertama kalinya. Aku menyesel telah diberi nama Disa Arine.

"Disa! Samperin sana. Terima, ya, Dis.  Kasian kalau ditolak. Malu," suruh Bulan mendorong-dorong badanku. Wait? Dia pikir semudah itu nerima cinta orang gila seperti Gildan?

"Nggak mau. Aku nggak suka dia," tolakku masih mengamati tiga cowok gila itu. Aku lihat Gildan membawa permen lolipon harga 5 ribu yang dijual dikantin.

"TERIMA TERIMA TERIMA," sorak seluruh murid yang sedang menonton kejadian ini.

Aku menghela napas kasar. Kenapa juga dia harus nembak ditengah lapangan? Sok romantis banget, sih, dia. Mending kalau aku-nya bakal nerima, kalo nolak  kan dia juga yang malu.

"DISA ARINE, LO HARUS MAU JADI PACAR GUE," teriaknya lagi. Kali ini dia menggunakan toa. Sungguh, aku malu karenanya.

"WOOOOOOOO. TERIMAA DONGGG!"

"TERIMA, TERIMA, TERIMA, TERIMA!"

"TERIMA, DONG, DISS."

Oke, sudah cukup. Mereka membuat emosiku terpancing. Dengan kedua kepalan ditangan ku, aku melangkah ke arah cowok itu. Aku akan menghancurkan bumi hari ini!

"Disa kamu mau ngapain?? Jangan aneh-aneh, Dis. Inget, Dis, cinta ditolak dukun bertindak!" teriak Bulan mengingatkan. Aku tidak menghiraukan perkataan Bulan. Aku terus melangkahkan kaki sampai aku berada didepan wajah Gildan. Si cowok oon tapi pinter!

Posesif Gildan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang