Pub awal 22 Oktober 2021-Revisi tanda baca-
VOTE DULU SEBELUM BACA
FOLLOW JUGA AKUN WATTPAD AKU.TERIMAKASIH
SELAMAT MEMBACA~
***Hari ini aku berangkat lebih awal. Karna ayah yang mengantarku kesekolah. Sengaja aku berangkat bareng ayah, walaupun aku harus berangkat pagi-pagi buta kaya gini, seenggaknya aku bisa menghindari si oon Gildan.
"Disa ya?" sapaan itu membuat aku mengangkat kepalaku yang sedang tertidur dimeja kelas.
Aku mengangguk, "iya."
"Bisa ngomong bentar?" kata cewek itu terdengar sinis.
Aku ngangguk. Sebenarnya aku agak bingung siapa dia dan kenapa dia mau bicara denganku. Jujur, aku tidak pernah melihat dia selama sekolah disini.
Dia mengajakku ke lorong ujung yang sudah bisa di pastikan kalau jam segini masih sangat sepi. Sehingga hanya ada kita berdua. Aku dan si cewek berpakaian ketat itu.
"Lo tau gue siapa?" Aku langsung ditanya kaya gitu.
Aku mengerutkan keningku, bingung. Boro boro kenal, liat aja baru kali ini. Lagi pula memangnya dia siapa sampai aku harus tau?
"Gak," jawabku jujur.
"Gue Zoya. Temennya Gildan," ujarnya pakai nada bangga.
Aku hanya ber oh menanggapinya. "Terus kenapa?" tanyaku, semakin membuat cewek bernama Zoya itu menatapku sinis.
"Lo cewek yang katanya pacar Gildan itu,'kan?" tanya Zoya.
"Gak tau deh, tanya aja sama temenmu," jawabku songong. Habis muka dia juga songong sih.
"Nyolot lo ya," balasnya tidak terima disongongin balik.
"Sekali lagi gue tanya. Lo pacarnya Gildan iya apa gak?" Zoya semakin menekan.
"Kalo iya kenapa?" jawabku sengaja. Seru juga bikin si jamet ini emosi.
"Putusin Gildan," katanya memerintah.
"Loh kenapa?"
"Gue suka duluan sama dia, paham lo?" Zoya melotot.
"Terus aku peduli gitu? Engga lah."
"Kok lo nyolot sih? Gue bilang putusin ya putusin," katanya kekeh pengen aku mutusin Gildan. Padahal jauh di dalam lubuk hati aku tertawa kencang. Apa yang mau di putusin, pacaran aja enggak. Cuma Gildan nya aja yang mengakui.
"Terserah aku lah. Lagian,'kan Gildan yang ngebet sama aku," Aku sombong. Tapi sesuai fakta.
"Songong banget si lo! Cantik lo kaya gitu? Nggak anjir." Damprat Zoya sembari menatapku jijik.
"Gak cantik tapi kok Gildan mau sama aku sih? Gimana ceritanya tuh."
"Eh ngaca lo. Muka lo standar, cantikan gue dari pada lo," sahut Zoya sepede itu.
Ciuh. Pengen rasanya aku suruh dia ngaca duluan.
"Kalo emang iya kamu lebih cantik, kok Gildan gak suka kamu sih? Malah dia nembak aku bukan kamu," balasku semakin memancing emosi Zoya.
Zoya mulai terpancing, bahkan dia sudah bersiap untuk menjambak rambut badaiku. Untung saja aku mempunyai kekuatan lari sekencang kancil sehingga bisa kabur dari serangan si jamet Zoya.
"AWAS LO YA KENTANG KORENG! GUE REMUK-REMUK LO KALO KETEMU!" Begitu dia mengancamku.
Aku terpongah-pongah karna melarikan diri dari si jamet Zoya. Nama yang bagus tapi sayang kelakuan macam jamet pasar. Sosoan mau ngelabrak aku. Sorry aja ni, aku gak selemah cewek dicerita-cerita wattpad lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/232812236-288-k246574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Gildan
Teen Fiction"Ucapan cinta aja nggak cukup, Dis. Tindakan di butuhkan untuk membuktikan bahwa aku benar-benar mencintaimu" Gildan Ragasa namanya. Cowok dengan wajah datarnya itu jatuh cinta dengan cewek super aktif dan cerewet seperti Disa Arine. Disa arine. Ce...