10. Markas ...ᘛ⁐̤ᕐᐷ

5.7K 256 0
                                    

HAPPY READING HONEY

HAPPY READING HONEY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AND I<3

•••(✿)•••

Saat ini Bryan dkk menunggu Marli dan yang lainnya untuk mengajak pulang bersama. Namun sebelum itu, mereka harus menunggu terlebih dahulu karena kelas Marli dan yang lain belum bubar.

"Baiklah, pertemuan kali ini kita akhiri sampai disini dulu. Jangan lupa minggu depan PR nya harus dikumpulkan!" Guru fisika tersebut membenarkan letak kacamatanya.

"Saya tidak akan memberikan toleransi kepada kalian yang tidak mengerjakan PR dari saya! Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh..." lanjutnya berlalu meninggalkan kelas 11 MIPA 1.

"Waalaikumsalam."

"Aish, tu guru ngasih PR nggak kira-kira anjirr! Udah gitu ngejelasinnya juga nggak jelas banget deh!" Ara menggerutu sembari memasukkan buku kedalam ranselnya.

"Ngomel mulu lo, cepet tua baru tau!" Ucap Lisa.

"Nyambung ae lo kaya kabel!" Dengus Ara.

"Mending sekarang kita pulang!" Tegas Laura.

Ara dan Lisa yang sudah menatap sengit satu sama lain, langsung menuruti ucapan Laura.

"Loh kok kalian disini sih? Nungguin siapa?" Tanya Ara menatap terkejut Bryan dkk yang menunggu mereka di depan kelas.

"Nungguin Kunti!" Ketus Levin angkat bicara.

"Ish, mas nya sensi amat sih! Orang nanya baik-baik juga."

"Ya itu sih salah elo sendiri marmut! Udah jelas mereka nungguin kita malah di tanya lagi!" Lisa memutar bola matanya malas.

Ara mencebikkan bibirnya lalu membuang muka. "Orang nanya juga, kenapa pada sensi banget sih sama gue? Salah gue apa coba?" Gerutu nya yang masih dapat di dengar Levin.

Levin tersenyum tipis nyaris tak terlihat.

"Udah mendingan sekarang kita pulang aja!" Ucap Laura beranjak namun di tahan Leo.

"Eitss, mau kemana hem?" Leo menaik turunkan alisnya dengan wajah yang terlihat sangat konyol di mata Laura.

"Lepas! Najis tangan gue di pegang-pegang kembaran anjing!"

"Astaghfirullah... Itu mulut apa cabe sih, pedes banget?" Leo mengelus dadanya dramatis.

"Bacot!" Sarkas Laura.

"Gini amat cobaan jadi orang ganteng!" Gumam Leo.

Seketika perut Sean mual mendengar nya. "Najis kepedean lo, njing!" Ucapnya menabok keras lengan Leo.

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang