Sore ini Ara dan Levin akan pergi jalan-jalan ke pasar malam.
"Vin liat deh! Kayanya seru kalo kita naik itu!" Ucap Ara menunjuk wahana halilintar.
"Emang kamu berani naik itu yang?" Ledek Levin terkekeh kecil.
"Ish Levin mah!! Ara berani tauk" kesal Ara menggembungkan pipinya yang tembem membuat Levin gemas.
"Gemes banget sih" batin Levin menatap gemas Ara.
Levin yang tidak tahan melihat pipi tembem Ara menggembung lantas menggigit gemasnya.
"Auww, Levin kok pipi Ara digigit sih" pekik Ara saat Levin menggigit gemas pipinya.
"Abisnya pipi kamu gemesin banget" jawab Levin dengan tampang polosnya.
Ara hanya cemberut mendengar perkataan Levin.
"Udah sini mana yang sakit" ucap Levin.
Ara pun menunjuk pipi kanannya yang memerah akibat digigit Levin.
Levin pun segera mengelus pipi tembem Ara dengan pelan akibat gigitan nya tadi.
Cup!
"Gimana udah nggak sakit lagi kan?" Tanya Levin setelah mencium pipi Ara yang ia gigit. Setelah itu dia tetap mengelus pipi tembem Ara yang blushing akibat diciumnya membuat dia terkekeh.
Ara yang dicium Levin seketika blushing dan dia juga menatap lekat wajah Levin yang sangat tampan saat tertawa.
"Astaghfirullah cowok gw kok ganteng banget sih! Mana ini jantung juga nggak bisa di kompromi lagi" batin Ara merasakan jantungnya berdetak kencang.
"Mikirin aku..hmm?" Goda Levin menaikkan sebelah alisnya.
"S-siapa j-juga yang mikirin kamu" jawab Ara dengan gugup.
"Sialan kok gw gugup gini sih, malu-maluin aja" batin Ara menggerutu.
"Ketebak banget dari wajah kamu, kalo kamu lagi mikirin aku" ucap Levin.
"Nggak kok" jawab Ara cepat.
"Kamu nggak usah bohong nanti pipi kamu makin besar loh" ucap Levin menakuti Ara.
Ara dengan refleks memegangi pipinya dan menatap horor kearah Levin.
Levin yang ditatap seperti itu bukannya takut malah semakin bertambah gemas dengan Ara.
"Aku bercanda kok yang, tapi nanti kalo pipi kamu makin besar sih nggak papa, aku bisa gigitin tiap hari" ucap Levin santai membuat Ara semakin menatap horor dirinya.
"Ish Levin jangan gitu ih" kesal Ara karena digoda Levin.
Levin tertawa lepas melihat Ara yang semakin kesal kepadanya.
*****Saat akan menaiki wahana halilintar Levin di hentikan dengan panggilan telepon dari Bryan.
Bryan calling...
Halo bry
Vin kemarkas sekarang
Tapi gw lagi di pasar malam sama Ara emangnya ada apa?
Markas ada yang nyerang gw mau lo kisini terus lacak siapa yang berani nyerang markas.
Yaudah gw kesana sekarangHmm tapi lo anterin adik gw dengan selamat sampai rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbryan (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!" "Gue enggak suka di paksa!" "Gue juga enggak suka di bantah," Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...