"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!"
"Gue enggak suka di paksa!"
"Gue juga enggak suka di bantah,"
Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AND I<3
•••(✿)•••
Desas-desus tentang kedatangan murid baru hari ini sudah menjadi perbincangan hangat semua murid, mereka saling beropini tentang murid baru yang akan menempati kelas sebelas MIPA 1.
Ya, mereka bahkan sudah tau kalau ketiga murid baru itu akan menempati kelas tersebut.
Memang informasi seperti itu sangat cepat menyebar karena adanya pemberitahuan dari akun lambe turah resmi SMA Pelita Jaya.
Disana tertulis jika ketiga murid baru tersebut mempunyai paras yang tidak kaleng-kaleng alias sangat menawan. Mereka jadi penasaran, akan se goodlooking apa rupa dari ketiga murid baru.
Yang masih belum mereka ketahui adalah apakah yang menjadi murid baru itu cowok ataukah cewek, mereka dibuat penasaran karena lambe turah tidak menuliskan jenis kelamin mereka.
"Katanya bakalan ada murid baru ya di kelas sebelas?" Kata Sean yang juga turut mengetahui berita yang tengah hangat tersebut.
"Iya, tapi enggak tau cewek apa cowok," sahut Leo.
"Vian, lo kan ketua OSIS nih, tau nggak lo yang bakalan masuk cewek apa cowok?"
"Enggak tau, bukan urusan gue juga kali," jawab Vian membuat bahu Leo lemas.
"Semoga yang masuk cewek deh biar gue bisa pdkt!" Ucap Leo kembali bersemangat.
"Yee si kutil,, cewek mulu di pikirin!" Sean menoyor kepala Leo dengan gemas.
"Punya masalah apa sih lo sama gue njing? Perasaan kepala gue mulu yang jadi korban," kesal Leo balas menampol wajah Sean.
"Anjing! Sakit goblok," dengus Sean mengusap wajahnya.
"Lo berdua bisa nggak enggak usah ribut? Heran gue sama lo berdua kagak pernah akur. Jangan-jangan lo berdua jodoh lagi?" Ucap Vian menatap mereka berdua secara bergantian.
"AMIT-AMIT BANGSAT!" Teriak keduanya histeris, saling mendorong satu sama lain.
"Jauh-jauh lo dari gue!" Kata Leo menatap jijik Sean.
"Najis banget kalau gue sampai jodoh ama lo! Amit-amit jabang bayi, jangan sampe pokoknya! Meskipun di dunia ini cuma ada lo gue mending enggak usah nikah daripada jadi homo terus jadi pasangan lo!" Sean bergidik ngeri, ia bahkan mengetuk meja dan kepala bergantian.
