EXTRA PART 3 ✨🌼

5.3K 132 2
                                    

Menjelang pagi hari Bryan terusik dengan tidur nyenyak nya karena mendengar suara muntah-muntah.

"Ck. Siapa yang muntah-muntah?" Gumam Bryan sambil meraba-raba tempat tidurnya.

"Loh? Marli kok nggak ada sih?"

Bryan menyibakkan selimutnya untuk mencari keberadaan sang istri tercinta.

"Sayang kamu di mana" teriak Bryan.

Bryan berdecak karena tidak ada sahutan.

"Hueekk.... Hueekk" kembali terdengar suara muntahan di dalam kamar mandi.

Bryan berlari menuju kamar mandi karena jarak kamar mandi dan tempat tidur lumayan jauh. "Sayang kamu ada di dalem?" Teriak Bryan mengetuk pintu kamar mandi.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka dan sialnya tidak terkunci.

"Bodoh lo Bryan! Capek-capek ngetuk pintu sama teriak-teriak pintunya malah nggak di kunci" maki Bryan terhadap dirinya sendiri.

"Kamu nggak papa sayang?" Tanya Bryan mengurut tengkuk leher Queen.

"Nggak papa kok sayang, kamu nggak usah khawatir!" Jawab Queen setelah membasuh mulutnya di wastafel.

"Gimana aku nggak khawatir orang kamu aja muntah-muntah kek gitu! Itu juga wajah kamu pucet banget sayang" gemas Bryan mencium pelipis Queen.

Bryan gemas dengan istrinya ini karena sudah jelas tadi muntah-muntah dan wajah yang pucat  masih bilang dirinya nggak papa.

"Kita ke dokter aja ya sayang" saran Bryan.

"Nggak mau, orang aku nggak papa cuma masuk angin doang" tolak Queen.

"Aku nggak nerima penolakan sayang! Pokonya kamu harus aku bawa ke dokter titik!" Ucap Bryan mutlak dan tidak ingin dibantah.

Queen memutar bola matanya malas.

"Bryannnnnn" Queen terpekik kaget karena Bryan tiba-tiba menggendong dirinya ala bridal style menuju king size mereka.

"Kamu istirahat dulu masih pagi juga!" Perintah Bryan menurunkan Queen.

"Kamu nggak kerja emangnya?"

"Aku kan bos nya jadi nggak masuk satu hari nggak bikin uang kita habis sayang" sombong Bryan.

"Sombong kamu".

"Biarin kan aku bos nya jadi terserah aku dong mau kekantor atau nggak juga! Toh kantor nggak bakal bangkrut" jawab Bryan.

"Terserah kamu aja" balas Queen memutar bola matanya malas.

"Kamu tunggu dulu aku mau buatin kamu bubur"

"Ih. Nggak usah kamu disini aja temenin aku ya!" Rengek Queen menahan tangan Bryan.

Bryan tersenyum manis mendengar rengekan istrinya itu. Toh dengan senang hati dia menemani istrinya bahkan seharian dikamar berdua pun ia sanggup.

"Iya aku temenin kamu disini"

Bryan lantas naik keatas kasur dan menarik kepala Queen untuk bersandar di dada bidangnya.

Queen dengan senang hati menenggelamkan wajahnya di dada bidang Bryan karena sangat nyaman dan mual yang ia rasakan seketika hilang.

Di elus nya rambut serta punggung istrinya itu membuat Queen semakin nyaman didalam pelukannya. Karena masih pagi Bryan mulai menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Queen untuk ikut berlayar ke pulau kapuk menyusul sang istri yang sudah terlelap.

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang