"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!"
"Gue enggak suka di paksa!"
"Gue juga enggak suka di bantah,"
Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AND I<3
•••(✿)•••
Pagi ini dihebohkan dengan kedatangan wakil geng Aodra yang membonceng seorang perempuan, dan semua orang tau bahwa cowok tersebut jarang bahkan hampir tidak pernah berinteraksi dengan perempuan.
Hal itulah yang menimbulkan berbagai spekulasi mengenai hubungan dua orang tersebut.
Bahkan katanya, jok motor belakang wakil geng Aodra tersebut tidak pernah di duduki oleh perempuan.
Banyak yang bertanya-tanya siapakah gerangan yang berani duduk di boncengan Levin si mulut cabai.
Para sabahat nya pun ikut menatap penasaran kearah motor Levin, mereka heran selama ini Levin tidak pernah dekat dengan seorang perempuan dan lihatlah sekarang ia justru membonceng perempuan secara terang-terangan.
Bryan hanya menatap datar sahabat nya yang bengong melihat wakilnya itu membonceng perempuan.
Setelah motor sport Levin terparkir di samping motor sport Bryan, lantas perempuan yang di boncengan nya ikut turun dan saat ingin membuka helm di hentikan oleh Levin.
Dengan gerakan pelan dan hati-hati, Levin melepaskan helm dari kepala gadisnya. Ia bahkan merapikan rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang.
Mereka semua di buat terkejut melihat Ara si murid baru itu cemberut, menggembungkan pipinya dan tangan di silangkan di dada.
Levin sendiri hanya terkekeh sembari menepuk-nepuk kecil kepala gadisnya yang sayangnya langsung di tepis oleh gadis itu.
"Nyebelin banget sih!" Dengus Ara mempelototi cowok tersebut yang tetap saja tidak menghentikan kekehan nya.
"Ish, jangan ketawa!" Omel Ara menutup mulut Levin dengan tangan kecilnya.
Leo dan Sean tanpa sadar melongo melihat Levin terkekeh karena belum pernah melihat cowok itu tertawa selama ini.
Para siswi yang melihat Levin terkekeh memekik histeris, mereka juga manusia biasa yang tidak dapat menahan ke histerisan nya saat melihat cogan yang tidak pernah tertawa kini tertawa di hadapan mereka.
Hilang sudah citra mereka sebagai kaum goodlooking yang mementingkan etika tersebut.
"Udah jangan cemberut gitu dong, nanti aku beliin es krim!" Bujuk Levin menatap dalam wajah kekasihnya.
"Iya tapi janji nanti di beliin!" Ara mendelik lucu ke arah Levin.
Levin yang melihat itu pun bukannya takut, malah ia terkekeh kecil karena menurutnya Ara saat ini sangat menggemaskan.
"Iya janji! Nanti aku beliin es krim nya," janji Levin mengacak rambut Ara.
Mereka yang melihat Ara di perlakukan seperti itu menjadi iri dan memekik histeris karena baper.
