"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!"
"Gue enggak suka di paksa!"
"Gue juga enggak suka di bantah,"
Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AND I<3
•••(✿)•••
Sudah dua hari Marli, Ara dan Lisa menjadi murid baru di SMA Pelita Jaya. Selama dua hari ini orang-orang memperhatikan mereka bertiga dan tak jarang membicarakan tentang ke goodlooking-an paras mereka.
Seketika mereka bertiga menjadi trending topik disini dan mulai mempunyai fans. Isi fans club mereka kebanyakan cowok yang ingin menjadi pacar ataupun sekedar teman mereka bertiga, untuk menambah popularitas apapun akan mereka lakukan termasuk berusaha mendapatkan perhatian ketiga gadis tersebut.
Bukankah mereka akan sangat terkenal dan populer jika mempunyai teman bahkan pacar yang notabenenya serbuk berlian?
Jelas, tentu saja mereka akan sangat terkenal di SMA Pelita Jaya dan akan di segani setelah Bryan dan anggota geng motor Aodra.
Seperti itu lah kehidupan di SMA Pelita Jaya, kamu akan mempunyai banyak teman dan sangat di segani jika mempunyai uang dan kekuasaan.
Seolah uang dapat membeli semuanya. Dan kenyataannya uang memang bisa membeli semuanya.
Mereka juga percaya jika kamu mempunyai uang serta goodlooking maka kamu akan aman hidup di dunia ini, seakan-akan keberuntungan selalu menyertai kaum goodlooking dan good rekening.
Tidak memperdulikan yang goodlooking mempunyai bad attitude dan mereka semua seolah tutup mata saja melihatnya.
"Kita bolos aja gimana?" Usul Ara, sungguh bosan rasanya berada di jam pelajaran yang membosankan seperti pelajaran fisika.
"Boleh, gue juga bosen banget anjirr!" Dengus Lisa menyetujui ajakan sesat Ara.
"Kalian berdua mau ikut kita bolos nggak?" Tanya Ara kepada Laura dan Marli.
"Oke, gue ikut." Putus Laura tanpa berpikir panjang.
"Marli, lo ikut kan, kan,,? Ikut aja ya, ya, ya,," Bujuk Ara dengan wajah seimut mungkin.
Marli berdecak. "Ck, iya gue ikut!"
Ara serta Lisa bersorak gembira karena Marli tidak susah untuk di bujuk.
Saat pak Tomo izin ke luar untuk mengambil sesuatu yang ketinggalan, di saat itulah mereka berempat keluar dari kelas untuk membolos.
