26. Tidak terduga ...ᘛ⁐̤ᕐᐷ

3.6K 159 2
                                    

HAPPY READING HONEY

HAPPY READING HONEY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AND I<3

•••(✿)•••

Saat ini Marli dan Bryan masih menghabiskan waktu mereka di taman. Dengan Marli yang entah sejak kapan duduk di pangkuan Bryan.

Marli mulai memperhatikan wajah Bryan. Wajah cowok itu sangat tampan dengan rahang tegas, bola matanya yang hitam pekat nan tajam. Hidungnya bak perosotan anak TK, sangat mancung. Dan jangan lupakan wajahnya yang imut saat marah itu.

Entahlah, disaat orang lain akan menghindari cowok itu saat marah, maka berbeda dengan Marli yang akan tertawa melihat tingkah lucunya.

Bryan juga ikut memperhatikan wajah gadisnya. Menurutnya wajah Marli sangat cantik dan manis. Alis nya yang tersusun rapi, bibir tipis berwarna pink alami, pipinya yang tirus, rambut kecoklatan dan sepasang bola mata berwarna cokelat terang ikut menyempurnakan wajah Marli.

Sifat dan tingkah random Marli pun membuatnya gemas apalagi jika gadis itu berkelahi atau mengintimidasi orang lain, maka kecantikannya akan bertambah berkali-kali lipat menurutnya.

"Bee, aku punya firasat buruk deh sama Chika mantan kamu." Kata Marli menatap lekat wajah Bryan.

"Dan firasat aku enggak pernah salah selama ini," lanjutnya.

"Kayak peramal aja kamu. Tapi aku juga ngerasain sih,"

Marli melotot. "Kamu kira aku dukun, hah?!"

"Mirip dikit, bee." Marli menggeplak pundaknya, namun Bryan malah terkekeh.

"Nyebelin banget sih! Gue sleding juga lo!"

"Aku-kamu, bee!"

Marli bermenye-menye. "Nyenyenye, Bodo amat anjirr!"

"Batu banget sih kalo di bilangin," Bryan menyentil gemas jidat gadisnya.

"Sakit ih, kamu mah gak berperikepacaran deh." Dengus Marli mengelus jidatnya yang terasa sakit.

Bryan menggeleng, ada-ada saja gadisnya ini.

Mereka terdiam sesaat. Namun, setelah itu mereka saling pandang dan mengeluarkan smirk mematikan.

"Bee, kamu tau apa yang aku pikirin sekarang?" Tanya Marli masih dengan smirk andalannya.

"Yeah, of course babe. Aku tau apa yang kamu pikirin," jawab Bryan tanpa melunturkan smirk khas nya.

"Makin sayang deh," Marli mencubit sekilas pipi Bryan. 

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang