13. Licik ...ᘛ⁐̤ᕐᐷ

5.1K 214 1
                                    

HAPPY READING HONEY

HAPPY READING HONEY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AND I<3

•••(✿)•••

Bel istirahat berbunyi, Bryan dkk segera menuruni roftoof menuju kantin.

Tanpa memedulikan tatapan siswi-siswi secara terang-terangan yang menatap mereka, mereka memilih acuh dan menuju meja tempat Marli dkk makan.

Saat sampai di meja itu, Bryan mengambil tempat di samping Marli. Leo yang duduk di samping Laura, Levin di samping Ara, dan Vian disamping Lisa, serta Sean dan Arga di samping Leo berhadapan dengan Levin dan Ara.

"Kita boleh numpang makan disini nggak?" Tanya Leo berbasa-basi. Dia bahkan mengambil alih bakso yang akan di makan Laura dengan tanpa dosanya.

"Ck, pesen sendiri sana!" Decak Laura mendorong punggung Leo.

"Enggak mau, lebih enak punya lo! Secara nggak sengaja kita udah ciuman, soalnya sendok buat lo makan juga buat gue makan." Ucapan Leo berhasil membuat Laura tersedak kuah bakso milik nya.

Wajah gadis itu tampak muram, selera makannya pun tiba-tiba menghilang.

Sungguh perkataan Leo membuatnya ingin mematahkan leher cowok itu yang kini tengah tercengir seperti orang bodoh.

"Makan dong beb!" Ucap Leo menyodorkan sendok tersebut ke mulut Laura.

"Najis! Nggak selera makan lagi gue,"

"Loh kenapa beb?"

"Bekas jigong lo nempel di sendok gue!" Sarkas Laura membuat mereka terbahak.

"Nggak papa, itu namanya vitamin beb." Leo tersenyum manis membuat Laura bergidik ngeri.

"Jijik goblok!" Sean menampol wajah Leo karena emosi.

"Apa sebenarnya salah dedek? Dedek lelah dengan semua ini!" Ujar Leo mendramatisir sembari memegang dadanya.

"Jijik!" Ucap Arga datar tapi wajahnya menunjukkan bahwa ia benar-benar jijik terhadap cowok itu.

Vian sibuk menertawakan kelakuan mereka karena ia mempunyai selera humor yang rendah.

Marli tersenyum tipis membuat Bryan yang berada di samping nya secara refleks ikut tersenyum tipis.

"Nanti pulang bareng gue!" Bisik Bryan di telinga Marli.

"Nggak mau, gue bawa mobil." Tolak Marli ikut berbisik.

"Gue gak nerima penolakan, mobil lo nanti diambil orang suruhan gue!" Ucap Bryan mutlak.

Marli mengangguk terpaksa, malas berdebat dengan cowok keras kepala tersebut.

"Udah selesai bos, bisik-bisik nya?" Goda Sean yang sejak tadi memperhatikan interaksi Marli dan Bryan.

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang