HAPPY READING HONEY
AND I<3
•••(✿)•••
Pagi hari nya Bryan sudah siap untuk pergi ke sekolah, dia terlihat tidak bersemangat untuk sekolah entah kenapa.
Saat sampai di sekolah banyak pasang mata yang menatap ke arah nya membuat dia risih. Dan membalas dengan menatap tajam mereka semua.
Mereka yang sudah melihat Bryan badmood seperti itu hanya menatap nya secara diam-diam karena takut kalau Bryan marah.
Secara kalau dia sudah marah dia tidak akan pandang bulu dalam menghabisi lawan.
Hal itulah yang membuat mereka mengurungkan niat untuk sekedar menyapa atau menatap Bryan secara terang-terangan.
Para Sabahat Bryan yang melihat Bryan seperti itu hanya menatap heran dan penasaran, karena mereka tahu kalau Bryan ada masalah dan membuatnya badmood.
"Woi pak bos, muka lo kenapa lecek gitu?" Tanya Leo menepuk pundak Bryan.
"Ck, berisik!" Decak Bryan menatap tajam Leo dan menepis kasar tangan Leo yang bertengger di bahunya.
Leo meneguk ludah kasar melihat Bryan yang sangat menyeramkan saat badmood.
"Hahaha... mampus lo anjir!" Tawa Sean pecah melihat wajah ketakutan Leo.
Bryan pun lantas menatap tajam Sean agar menghentikan tawanya.
Seketika dia kicep dan menghentikan tawanya.
"Mampus lo kutil dragon! Siapa suruh ngetawain pak bos?" Ledek Leo ke Sean.
Sean hanya menatap tajam Leo dan mencibir pelan takut di dengar leader nya yang galak seperti singa itu.
"Lo kenapa bos kok badmood gitu?" Tanya Vian berani.
"Gak papa," jawab Bryan datar.
"Jangan bilang lo cemburu liat adek sepupu gue pulang bareng satria ketos SMA sebelah?!" Tebak Vian asal.
"Gak jelas lo."
"Ooo.. jadi pak bos kita ini cemburu, liat dedek emes pulang bareng ketos SMA sebelah." Ledek Leo.
"Hajar aja bos si Leo, berani banget dia ledekin lo!" Kata Sean mengompori Bryan.
"Heh kutil semut jangan ngomporin pak bos dong! Kalau gue di hajar lo harus tanggung jawab!" Ucap Leo ketakutan melihat tatapan tajam Bryan yang seperti siap menerkam mangsanya.
"Mampus lo kutil ayam siapa suruh ngeledek pak bos," kata Sean menjulurkan lidahnya mengejek Leo.
Levin dan Arga hanya menatap datar drama di depan mereka ini.
"Lo kalau suka sama Marli bilang, nanti keduluan sama yang lain. Cewek itu butuh kepastian bukan hanya tindakan yang manis terus dia di gantung tanpa status yang jelas." Ucap Levin dengan bijak meskipun dengan nada datar. Inilah Levin dia akan memberikan solusi yang bijak bagi para sahabatnya.
"Wih si cabe kalo ngomong suka bener!" Ucap Sean takjub mendengar perkataan Levin.
"Bisa bijak juga cabe kita, gue kira gak bisa ngomong bijak," ucap Leo yang masih cengo menatap kagum Levin.
"Lebay lo berdua!" Ejek Vian melihat wajah cengo Leo dan Sean.
***
Saat ini Bryan dkk sedang bolos ke rooftop. Leo dan Sean sedang adu bacot seperti biasa, Levin dan Arga yang sedang mabar dan Bryan sedang tiduran di kursi yang ada di rooftop.
Bryan saat ini sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri, memikirkan tentang Marli dan perkataan Levin tadi pagi.
"Sebenarnya gue itu kenapa sih? Tiap deket Marli kok jantung gue rasanya mau meledak, detaknya kencang banget padahal biasanya gak gitu kalo sama cewek lain." Monolog Bryan menatap langit yang biru.
"Gak mungkin kan kalau gue itu jatuh cinta, tapi gak mungkin secepat itu," lirih Bryan menggelengkan kepalanya.
"Ini perasaan aneh yang gak pernah gue rasain sama cewek mana pun, termasuk mantan gue dulu." Monolog Bryan pelan takut di dengar oleh sahabatnya.
"Tapi harus gue akui kalau Marli itu cantik dan imut." Batin Bryan menerbitkan senyum meskipun tipis.
Leo yang melihat Bryan tersenyum meskipun tipis hanya mengendikkan bahu acuh, mungkin leader nya itu sedang menang undian berhadiah pikirnya .
***
Di kelas 11 MIPA 1 sedang jamkos membuat kelas tersebut ribut dengan berbagai aktivitas ada yang konser dangdut, main catur, salon dadakan,mabar, tidur di atas meja dll.
Di belakang tepatnya meja Marli dkk mereka sedang mengobrol dan streaming BTS.
"Emm guys gue mau nanya nih, kenapa ya jantung gue detaknya kencang banget kalau deket Bryan?" Tanya Marli dengan polos karena dia tidak pernah jatuh cinta.
"WHAT... lo gak tau itu artinya apa?!" Tanya Lisa sedikit berteriak .
Marli menggeleng polos sebagai jawaban.
"Itu artinya lo sekarang jatuh cinta sama Bryan ogeb!" Gemas Lisa menoyor kepala Queen.
"Ohh gitu," respon Marli polos sambil menganggukkan kepalanya.
"Emang lo paham apa itu cinta? Secara lo kan juga jomblo?" Tanya Ara ke Lisa.
"Enggak, gue cuma suka denger dari mami gue kalo orang jatuh cinta itu kaya yang di rasain si Marli," jawab Lisa, membuat Ara meringis mendengarnya dan Laura yang menepuk jidatnya.
"Emang bener sih yang di omongin Lisa kalo lo itu sedang jatuh cinta, tapi saran gue lo jangan jatuh terlalu dalam, siapa tau Bryan perhatian ke lo cuma sebatas sahabat gak lebih!" Kata Laura memberikan pendapatnya.
"Makasih sarannya Laura. gue juga masih belum yakin sama perasaan gue kok," ucap Marli tersenyum tipis.
"Nanti kalo lo jadian sama abang gue jangan lupa traktiran nya, nanti gak gue restuin lo jadi kakak ipar gue kalo gak neraktir!" Ancam Ara.
"Lo tuh ya.. belum juga si Marli jadian udah main ngancem gak di restuin segala," geram Lisa menjitak dahi Ara.
"Yaudah biarin aja, kenapa sih lo?" ucap Ara mengelus jidatnya yang di jitak Lisa.
"Udah-udah lo berdua gak usah ribut, mending sekarang kita ke kantin gue udah laper!" Ucap Laura menarik tangan mereka berdua menuju kantin.
Sedangkan Marli, dia sudah keluar kelas terlebih dahulu.
***
Vote and comen!
Selasa, 19 April 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbryan (Tahap Revisi)
Novela Juvenil"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!" "Gue enggak suka di paksa!" "Gue juga enggak suka di bantah," Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...