HAPPY READING HONEY
AND I<3
•••(✿)•••
Brak
Marli memasuki kelas dengan cara menendang pintu hingga engselnya sedikit tergeser.
Mereka tentu saja dibuat kaget oleh hal itu, bahkan ada yang sampai terjungkal dari kursinya. Sangking kagetnya.
Bagiamana tidak kaget, jika sedang enak-enakan tidur namun malah di kejutkan dengan suara pintu yang di tendang dengan keras.
Alhasil ia terjungkal dengan kepala yang di bawah dan kaki ke atas. Sungguh, ia hanya dapat mengumpat kesal.
"Anjing!" Umpatnya memegangi belakang kepalanya yang mungkin benjol.
"Ngomong sekali lagi!" Pinta Marli yang ternyata mendengar umpatannya.
Ia menggeleng pelan. Malas mencari masalah dengan gadis yang sedang dalam mode senggol bacok. Setau nya Marli adalah gadis pendiam dan dingin, jika sampai ia mengamuk mungkin ada masalah yang besar sedang terjadi.
"Gak." Jawabnya pada akhirnya.
Marli mendengus tak suka. "Sorry, udah ngagetin elo." Ucap Marli menurunkan ego nya.
Pria yang di ketahui bernama Azka tadi mengangguk tak ingin memperpanjang hal sepele seperti ini.
"Ya."
Marli melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya. Sampai di sana ia menelungkup 'kan wajahnya di atas lipatan tangannya.
Mood nya menurun drastis mengingat dimana Bryan di peluk oleh seorang cewek yang nampak asing di matanya.
Apa ia cemburu? Mengapa rasa tidak suka dan emosi menyelimuti hatinya?
Oh atau kah ia sudah menaruh rasa kepada Bryan yang mengklaim sepihak dirinya?
Marli menggeleng pelan, menepis pemikiran konyol yang terlintas di otaknya. "Gak. Gak mungkin gue suka sama Bryan!" Ucapnya yakin namun di dalam hati meragukan hal tersebut.
Jangan sampai ia jatuh cinta kepada Bryan, atau cowok itu akan terkena masalah besar. Ia termasuk golongan orang yang posesif terhadap apa yang sudah menjadi miliknya, jika sampai ada yang berani mengusiknya maka ia tidak akan tinggal diam.
Mungkin Bryan harus menyiapkan diri jika suatu saat nanti Marli berlaku posesif terhadapnya.
"MARLI... ELO KOK CABUT KE KELAS DULUAN SIH?" Teriak Lisa dengan suara cempreng nya saat memasuki kelas. Seisi kelas menutup telinga mereka yang terasa pengang.
Mereka dibuat mendengus karena hari ini sepertinya tidak akan ketenangan bagi penghuni kelas.
"Berisik ogeb!" Ara menoyor kepala Lisa saat tiba. Ia bahkan ikut menutup telinga karena teriakan membahana gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbryan (Tahap Revisi)
Teen Fiction"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!" "Gue enggak suka di paksa!" "Gue juga enggak suka di bantah," Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...