Kini tibalah saatnya untuk Queen dan Bryan melangsungkan pernikahan mereka. Banyak sekali tamu undangan yang diundang oleh kedua belah pihak keluarga Xavier dan Alexander karena mereka sama-sama keluarga yang memiliki pengaruh di dalam dunia bisnis.
"Buset banyak amat tamu undangan lo" ucap Lisa.
Saat ini para sahabat Queen sedang menemani Queen di rias oleh penata rias profesional.
"Kayak lo nggak aja". Queen memutar bola matanya.
"Gw sama abang lo nggak sebanyak lo juga kali" sahut Lisa.
"Yayaya".
"Mar! Ini pesta nikahan lo mewah banget deh, sumpah"! Kata Ara yang sibuk melihat para tamu undangan lewat monitor.
"Bener tuh". Sahut Laura.
"Kata daddy sama ayah nikahan gw sama Bryan harus mewah. Kan gw anak cewek satu-satunya di keluarga Xavier terus juga Bryan bakal nerusin perusahaan punya ayahnya"!. Jelas Queen panjang lebar.
"Gw sama Levin aja nggak mewah banget gini loh"! .
"Lo kan maunya pesta nikahan lo nggak mewah banget, gimana sih"! Kata Laura menjitak dahi Ara.
"Hehehe... Iya juga ya, soalnya kalo banyak banget tamu undangan kaya lo gini. Bisa-bisa encok kaki sama pinggang gw! Nyalamin para tamu undangan". Ujar Ara sambil nyengir kuda.
"Yee... Si bambank" ucap Lisa menoyor kepala Ara.
"Kok kepala gw jadi korban tangan lo berdua terus sih! Adek nggak bisa di giniin bwang" ujar Ara mendramatisir.
"Udah deh lo bertiga nggak usah ribut! Liat tuh Naya sama Jeje! Anteng aja tu" celetuk Queen.
Ya Naya dan Jeje sangat anteng duduk menemani Queen yang sebentar lagi akan menjadi istri dari Bryan seorang mantan leader Satudarah.
Akhirnya Lisa, Laura dan Ara duduk anteng setelah mendengar perkataan Queen barusan.
"Bakal kangen deh ngumpul gini lagi" celetuk Ara.
"Iya lo bener, soalnya kita semua udah nikah. Apalagi gw juga sekarang udah hamil 3 Minggu pasti si Vian makin posesif nggak bolehin gw banyak gerak. Soalnya di rumah juga dia nggak biarin gw banyak gerak" sahut Lisa mengelus perut datarnya.
"Tapi kita kan masih bisa ngumpul kalo weekend" kata Laura.
"Iya juga sih, tapi bakal susah dong soalnya kita semua punya pekerjaan masing-masing" kali ini Jeje yang ikut nimbrung.
"Pokoknya kita harus sering ngumpul tiap weekend, titik nggak pake koma"!. Tegas Queen.
"Iya nyonya Alexander" goda Ara.
Queen memutar bola matanya malas mendengar godaan dari Ara yang akan menjadi adik iparnya itu.
"Btw lo semua udah isi belom?" Tanya Queen.
"Gw belum sih, tapi akhir-akhir ini gw sering mual-mual gitu"! Jawab Laura.
"Kalo gw jelas belum lah, kan baru dua minggu yang lalu nikah ama Levin" sahut Ara.
"Kalo Naya Alhamdulillah udah dua minggu kak, beda satu minggu sama kak Lisa" ucap Naya.
"Alhamdulillah". Ucap mereka.
"Kalo Jeje sih belum, mungkin belum di kasih" kata Jeje tersenyum tipis.
"Mudahan aja lo cepet hamil ya je". Doa Queen.
Memang Jeje dan Sean menikah 3 bulan yang lalu setelah Lisa dan Vian.
"Amin, makasih kak"
"Eh tuh liat bang Bryan udah duduk tuh"! Tunjuk Ara kearah layar monitor di kamar hotel tempat acara pernikahan sekaligus resepsi Bryan dan Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elbryan (Tahap Revisi)
Tienerfictie"Mau nggak mau, suka nggak suka, lo sekarang jadi pacar gue!" "Gue enggak suka di paksa!" "Gue juga enggak suka di bantah," Mata gadis itu memicing sinis, menatap tak suka kearah lelaki yang baru saja mengklaim dirinya dengan seenak jidat tersebu...
