29. Dihadang

2.9K 125 3
                                    

HAPPY READING HONEY

AND I<3

•••(✿)•••

Saat dalam perjalanan menuju cafe holiday, Marli merasa ada yang mengikuti mereka berdua.

"Bee, kaya nya ada yang ngikutin kita deh." Seru Marli.

Bryan melihat kearah kaca spionnya dan benar saja ada puluhan motor dari geng Xilon yang tengah mengikuti mereka.

"Ck, sialan!" Umpat Bryan marah.

"Kamu pegangan yang erat, aku mau ngebut!" Lanjutnya menarik tangan Marli agar memeluk erat tubuhnya.

"Oke. Ntar kita stop di jalan kosong buat hadapin mereka." Ucap Marli yang langsung disetujui oleh Bryan.

Dengan kecepatan tinggi, Bryan mengalihkan perhatian mereka semua untuk mengikutinya menuju jalanan kosong tak berpenghuni.

Marli menyeringai sinis. Ia memperhatikan puluhan motor yang mengikuti mereka dengan kecepatan tinggi.

Berani banget mereka ngusik singa betina. Tapi lumayanlah buat olahraga, udah lama juga gue gak adu jotos. Batin Marli. Wajah cantiknya menampilkan smirk mematikan.

Bryan terkekeh geli melihat smirk di wajah menggemaskan gadisnya.

"Kamu mikirin apa, bee?"

"Jangan pura-pura gak tau ya. Kamu pasti udah tau apa yang aku pikirin."

"He'um, udah ketebak kok."

"Ngapain nanya coba?"

"Ya gapapa. Salah kalau aku nanya?"

Marli menggeleng. "Enggak." 

"Let's play the game, babe!" Ucap Bryan memberikan smirk nya.

"Sure."

"Aku udah enggak sabar," lanjutnya dengan antusias. Jangan lupakan smirk nya yang membuat orang lain takut kecuali Bryan. Karena tidak menakutkan sama sekali, malah terlihat lebih menggemaskan.

Karung mana karung? Pengen gue karungin terus simpan di kamar. Batin Bryan gregetan.

"Sabar ya sayang, dikit lagi kita sampai."

Bryan dan Marli seakan tidak pernah merasa takut saat puluhan motor geng Xilon mengikuti.

Mereka sibuk memikirkan rencana menghabisi geng Xilon yang telah berani mengusik ketenangan mereka berdua.

***

Setibanya di jalanan kosong tak berpenghuni, Bryan menghentikan motornya. Geng Xilon yang sedari tadi mengejar mereka pun ikut berhenti.

Bryan turun dari motor, berdiri menatap tajam geng Xilon. Marli juga berada di sisi Bryan, memasang wajah datar nya seolah ikut menantang seperti yang dilakukan Bryan.

"Apa kabar, bro?" Sapa Aries sok akrab. Ia berjalan mendekati Bryan diikuti puluhan anggota geng nya.

Bryan mengacuhkan sapaan yang dilontarkan Aries.

Pandangan mata Aries beralih kearah sesosok perempuan yang berdiri tegap di samping Bryan. Gadis itu bahkan menatap datar dirinya dan tidak sedikitpun ia melihat ketakutan di bola matanya.

"Jadi ini Queen dari geng Aodra? He'um, menarik."

Alis Marli terangkat sedikit.

Aries kembali mengamati wajah datar tanpa ekspresi Marli. "Wah-wah... Gue nggak nyangka kalian sama-sama dingin, ternyata.

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang