19. Rumah Bryan ...ᘛ⁐̤ᕐᐷ

5.3K 220 1
                                    

HAPPY READING HONEY

HAPPY READING HONEY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AND I<3

•••(✿)•••

Kini mereka bertujuh menghampiri Bryan dan Marli yang tengah santai di kantin untuk meminta pajak jadian.

Sebuah keuntungan untuk mereka mempunyai teman sultan, apalagi tidak pelit seperti Bryan.

"PAK BOS MINTA PJ NYA DONG!" Teriak Leo saat memasuki kantin.

"Berisik ogeb, gak malu lo diliatin banyak orang?" Kesal Sean menjitak kepala Leo.

"Aw... Sialan lo!" Ringis Leo mengumpati Sean.

"Utututu, kacian banet cih!" Ledek Sean menirukan suara anak kecil.

"Kalo bukan temen, udah gue tenggelemin di sumur lo." Gerutu Leo  mengelus dadanya.

Mereka tiba di meja Marli dan Bryan yang sedang menyantap bakso tanpa menghiraukan kedatangan mereka semua.

Brak

"Woy pak bos, bu bos! Kok gak ngajak-ngajak kita sih?" Leo menggebrak meja mengagetkan Bryan dan Marli.

"Uhuk uhuk, a-air..." Marli sampai tersedak karena kaget.

Bryan dengan sigap memberikan Marli minumannya dan membantu mengelus punggung Marli.

Setelah tersedak nya mereda, Marli menatap tajam Leo. Hal tersebut juga di lakukan oleh Bryan karena marah kekasihnya sampai tersedak.

Leo sontak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Lo ngapain gebrak meja?" Tanya Bryan menatap tajam Leo, seakan-akan Leo adalah musuhnya.

"Ampun paketu! Dedek khilaf," cengir Leo mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya, Piece.

"Awas lo nanti!" Ancam Bryan. Ia paling tidak suka ada yang menggangu acara makan nya, apalagi sampai membuat gadisnya tersedak.

"Ampun paketu! Jangan apa-apain gue," Leo bersembunyi di belakang Sean karena melihat tatapan membunuh dari leader nya.

"Mampus lo, abisin aja pak bos!" Kompor Sean bersemangat.

"Hahaha... Rasain lo, siapa suruh bangunin singa tidur?" Ejek Vian tertawa renyah.

"Udah dong, kasian kak Leo nya. Nanti ngompol di celana loh!" Kata Ara dengan ekspresi polos dibuat-buat.

Leo hanya dapat mengelus dadanya dan tersenyum masam karena tidak ada yang membelanya.

Mereka semua terkekeh melihat Leo  ternistakan seperti itu.

"Mendingan sekarang kita pesan makanan aja, nanti yang bayar si bos!" Sean cengengesan menatap Bryan dengan tangan telulur meminta uang.

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang