24. Murid baru ...ᘛ⁐̤ᕐᐷ

4.1K 157 0
                                    

HAPPY READING HONEY

HAPPY READING HONEY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AND I<3

•••(✿)•••

Pagi harinya Bryan bangun lebih dulu dari Marli. Dia memandangi wajah Marli yang sangat menggemaskan saat tertidur.

Diusapnya pipi Marli lembut agar gadis itu bangun, namun Marli tidak merasa terganggu sama sekali dengan elusan di pipinya. Ia justru merapatkan tubuhnya dengan Bryan.

Terkekeh geli karena tidak tahan.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

Di ciumannya seluruh wajah Marli kecuali bibirnya. Karena gadisnya ini sangat menggemaskan.

Marli terganggu dengan wajahnya yang di cium oleh Bryan, dengan raut kesal ia membuka paksa matanya.

"Ish, ngapain cium-cium sih?" Kesal Marli dengan muka bantalnya.

"Diam dulu deh," lanjutnya kembali menutup mata.

"Hey... Bangun sayang, kita harus sekolah hari ini." Bryan mencium pipi Marli yang hendak melanjutkan tidurnya itu.

"Iya-iyaa, ini juga bangun." Pasrah Marli. Tidurnya terganggu oleh tindakan menyebalkan Bryan.

"Nah gitu dong. Habis ini langsung mandi terus nanti turun buat sarapan, aku mau ke kamar tamu buat numpang mandi." Titah Bryan seperti di rumahnya sendiri.

"Iya Bryan. Ini gue juga mau mandi kok," Marli mendengus. Melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Tak mau mengulur waktu lebih lama, Bryan bergegas menuju kamar tamu yang berada tepat di samping kamar Marli.

"Ciee, yang semalem tidur sambil pelukan." sindir Leo.

"Enak tuh kaya nya," sambung Sean dengan wajah konyolnya.

Saat tiba di meja makan, Bryan dan Marli mendapatkan godaan tidak berbobot dari dua makhluk astral.

Sapaan yang cukup buruk untuk mengawali hari.

Marli menyingsing lengan seragamnya, wajahnya terlihat dingin dengan sorot mata tajam.

Bryan pun terlihat sangat dingin di samping gadisnya. Sepertinya ia sedang berada dalam mode senggol bacok.

Seketika nyali Sean dan Leo ciut. Mereka yang tadinya ingin menggoda habis-habisan pasangan es tersebut, mengurungkan niat.

"Kalian duduk dulu," titah Vian tenang.

Marli dan Bryan segera mengambil tempat duduk yang masih kosong.

"Mampus lo berdua," ejek Ara menjulurkan lidahnya.

Elbryan (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang