Sittah wa tsalatsuuna [36]

1.6K 145 12
                                    

Grup chat Mas Bangga sudah terbentuk loh.
Bagi yang tertarik, silahkan Chat ke no.089669639762. Itu no wa aku ya guys😉 nanti kalian chat no itu aja, dengan ketikan " Halo kak, gabung Gc Mas Bangga"
.
.

" Selamat, Ibu Arsyi Anindya Harsa. Anda hamil, usianya sudah sebelas minggu," Ucap seorang dokter berkacamata tebal itu. Dokter sesekali memeriksa hasil berbentuk lembaran itu.

" wah, saya beneran hamil Bu?" tanya Arsyi, memastikan dengan girang. Di sampingnya ada Wulan yang tak kalah girangnya.

"Iya. Sering sering control ya Bu Arsyi dan juga jaga kesehatan adalah nomor satu bagi Ibu hamil. Sekali lagi saya ucapkan selamat," jawab Dokter paruh bay aitu dengan senyumnya yang lugas.

Iya Bu dokter, terimakasih," ucap Arsyi Bahagia, rasanya dia adalah wanita paling Bahagia sedunia, karena sekarang ada sosok kecil yang tumbuh dalam perutnya yang masih rata.

" Ngomong ngomong, suaminya dimana?" tanya dokter bas abasi, sekedar mengakrabkan diri karena Arsyi akan menjadi pasien dia kedepannya.

Arsyi diam.

Sedih? Tentu tidak. Kesedihannya teralihkan oleh rasa syukur karena dirinya hamil. Sungguh, Arsyi sangat bagahia sampai rasa rindunya terkesampingkan.

" Suaminya sedang tugang di luar provinsi Bu, suami dia seorang Tentara." Kali ini Wulan lah yang menjawab.

" Oh, begitu.Kalo begitu, berarti saya sedang berhadapan dengan wanita kuat dong ya," ucap Bu dokter terkekeh.

" Aih, Bu dokter bias aja," balas Arsyi tersenyum.

"Kalau begitu saya pamit Bu. Makasih Bu sebelumnya," pamit Arsyi seraya berdiri dari tempat duduknya, bersamaan dengan Wulan.

" Iya, baik. Jangan lupa jaga kesehatan dan juga pola makan ya Bu Arsyi," ujar Bu dokter memperingatkan sekali lagi.

"siap Bu," jawab Arsyi tersenyum, kemudian keluar ruangan diikuti oleh wulan. Sekar dan Maya yang menunggu di luar ruangan menanti tidak sabar dengan apa yang dokter bilang.

" Gimana gimana?" tanya Sekar antusias.

" Kata dokter, arsyi beneran hamil!" teriak Wulan untuk menjawab pertanyaan Sekar. Sebelum Sekar membuka mulut untuk menjawab, Wulan kembali berbicara.

" Terus kandungannya juga baik dan sehat!, aduh gimana ini gue seneng banget!" Lagi lagi Wulan antusias sampai dia berjingkrak sesekali.

" Aaa!, Alhamdulillah Ya Allah, sumpah gue seneng banget dong, demi apapun!" girang Sekar, sedangkan Maya yang ada di samping Sekar hanya tersenyum dan memegang tangan Arsyi guna memberikan selamat. Entah, apa yang ada di fikiran Maya, di tempat kerja biasanya Maya adalah orang berisik dan menyenangkan, namun ternyata dia beda jika harus digabungkan dengan Wulan dan Sekar. Dalam hati, Arsyi harus menanyakan hal ini nanti kepada Maya, kenapa dia tiba tiba jadi pendiam.

"Kita rayain yuk!" usul Sekar yang masih dalam mode antusias.

"Di rumah Ibu aja gimana? Ibu Halimah maksudnya, beliau pasti senang bukan main, jika tahu Arsyi hamil," tambah Wulan, matanya juga tidak kalah menunjukkan kegembiraan.

Arsyi yang mendengar ide teman temannya hanya diam, Arsyi merasa keluarganya tidak boleh tahu terlebih dahulu, bukan apa apa, Arsyi hanya bermaksud memberi kejutan saat Bangga pulang.

"Kayaknya keluarga gue ataupun keluarga Mas Bangga jangan ada yang tahu terlebih dahulu deh," usul Arsyi yakin. Wulan, Sekar, dan Maya jelas menunjukkan raut protes.

"Kok gitu? Ini kabar gembira Arsyi, harus cepat cepat kasih taunya," Protes Wulan, disambut dengan anggukan Sekar dan Maya. Arsyi tahu, teman temannya pasti tidak setuju.

MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang