Baca ceritaku yang lain juga yuk
judulnya ABINARA. Kalian bakal diajak menyelam kedunia Abimanyu Putra Perwira (Anak dari Bangga Perwira) dan Inara Purnamasari. Jika kalian menebak bahwa kisah ini hanya kisah cinta anak SMA biasa, kalian salah besar! penasaran? langsung saja yuk baca :).
.Empat hari ini Wulan menginap di rumah Arsyi dan Bangga, hitung hitung untuk menemani Arsyi yang ditinggal tugas suaminya. Seminggu sudah Arsyi lewati hari harinya tanpa Bangga, vidcall-pun jarang karena memang susah sinyal, mereka lebih sering mengirim pesan, dan itupun hanya beberapa yang terbalas.
"Lan, perut gue kok sakit banget ya?" Arsyi memegang perutnya nyeri, kegiatan menonton drama koreapun terhenti, entah mengapa kali ini sakit perutnya beda.
"Seriusan Syi." Wulan dengan muka panik menghampiri Arsyi yang tengah duduk di atas kasur dengan laptopnya. Nggak lucu kalau Arsyi mau lahiran sekarang, secara Bangga sedang tugas.
"Aduh duh, Lan beneran kok sakit banget, aw! Ya Allah." Arsyi benar benar kesakitan, keringat keluar semua dan itu membuat Wulan sangat panik.
"Syi lo mau lahiran?" tanya Wulan panik.
"Gatau, cepet panggil siapapun, gue mau ke rumah sakit, ini sakit banget. Cepet Lan!" teriak Arsyi yang kini hampir menangis.
Wulan kalap, tangannya sampe bergetar bingung mau menghubungi siapa."Wulan cepet!" Arsyi kembali berteriak saking sakitnya.
Akhirnya Wulan menghubungi Maya tentang ini, kemudian langsung memapah Arsyi untuk masuk ke mobilnya guna menuju rumah sakit.
Rencana Wulan, karena ini keadaan sangat darurat, Wulan memutuskan untuk membawa Arsyi dulu ke rumah sakit bersamanya, dia sudah menghubungi Maya, dan sudah jelas nantinya Maya akan menghubungi Halimah dan Abdullah, orang tua Arsyi.
Wulan mengendarai mobilnya dengan kecepatan lebih, untungnya jalanan cukup lengah sehingga memudahkan Wulan untuk leluasa menyetir. Masa bodo jika ada polisi lalu lintas, hal pertama yang ada di pikiran wulan adalah Arsyi cepat sampai di rumah sakit dan ditangani langsung oleh dokter.
***
Sesampainya di rumah sakit Arsyi langsung dibawa ke ruang bersalin. Benar, si kembar sudah tidak sabar ingin melihat dunia. Air mata Arsyi berlinang saat hanya ada Wulan saja disisihnya, sedangkan Maya dan kedua orang tuanya sedang dalam perjalanan."Lan, tolong vidcall-in Mas Bangga, gue pengen dia nemenin gue lahiran, gue takut." Air mata Arsyi mengalir, merasakan betapa takutnya dia tanpa sosok Bangga. Tanpa Bangga separuh nyawanya seperti hilang, sedangkan wanita itu kini hendak mempertaruhkan nyawa demi si kembar.
"Ibu mana Lan, kok belum sampai? gue mau sama Ibu," tangis Arsyi kembali. Wulan hanya bisa menggenggam tangan Arsyi tanpa berkata kata.
Selang beberapa lama Maya datang bersama dengan Halimah, Abdullah, dan Nando, entah mengapa mengapa Nando bisa sampai disini. Lupakan Nando, yang penting sekarang adalah Arsyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual🎖️#1 in Tni [ 15-01-2020] 🎖️#3 in Perfectcouple [18-02-2020] 🎖️#1 in Bangga [26-02-2020] Tentang impian yang tak pernah Arsyi sangka akan menjadi kenyataan. Cinta, Rindu, dan Harapan bercampur menjadi satu mendominasi kehidupan Arsyi yang kian be...