Jangan berambisi, kalo uda jatoh pasti sakit. Yang terpenting tu cuma Yakin. Iya, YAKIN.
Arsyi merapikan jilbab putihnya yang sedikit berantakan gara gara dia sendiri yang lari larian barusan. Arsyi anak kecil?
Bukan, dia remaja MA kelas sebelas."Syi bagi bagi fotonya Abang ganteng dong," pinta Wulan teman Arsyi, dengan mengambil alih ponsel milik Arsyi.
"Nggak boleh, Lo cari aja sendiri. Di instagram kan banyak," balas Arsyi dengan kesusahan menusuk jilbabnya menggunakan jarum pentul.
"Males ih kalo cari ndiri, gue minta ya," rengek Wulan.
Arsyi memutar bola matanya jengah. Wulan selalu seperti ini, meminta foto Abang abang ganteng yang ada diponsel Arsyi.
"Wah yang ini ganteng banget! Gilak liat deh pangkatnya." Wulan membulatkan matanya yang bulat sehingga terlihat lebih bulat. Wulan menunjuk nunjuk foto seorang prajurit muda dengan badge dan emblem yang sangat banyak diseragam Dorengnya.
Ya, yang mereka maksud abang ganteng itu adalah Prajurit prajurit muda tentara indonesia, yang selalu bikin Arsyi dan Wulan meleleh.
"Apaan apaan? Apanya yang ganteng? Gue mau dong." Sekar yang tiba tiba saja mengambil alih tempat duduk di sebelah Arsyi, langsung merebut ponsel Arsyi yang ada di tangan Wulan.
"Paan sih kar, siniin ponsel Arsyi!" Wulan kembali merebut ponsel Arsyi yang barusan direbut oleh Sekar dari tangannya.
"Jangan rebutan woi! bisa rusak ponsel gue!" Arsyi memperingatkan dua temannya yang sama sama tergila gila dengan Abang kacang ijo itu.
"Sini sini biar Gue kirim lewat wa nanti satu satu. Kagak usah rebutan." Arsyi akhirnya berhasih mengambil ponselnya yang barusan dijadikan ajang perebutan.
"Lagian kalian ngapa nggak cari ndiri sih? di instagram banyak banget tau," tanya Arsyi kepada kedua temannya, seraya tangannya yang sibuk mengirim foto foto Abang tentara kepada dua temannya.
"Males Syi," jawab Wulan dan Sekar kompak.
"Buset, kompak banget deh," seru Arsyi dengan kekehannya.
"Iya dong, calon Ibu Persit gituuuuh," ucap Wulan dengan mencak mencak nggak jelas.
"Eh nggak ngajak ngajak kalian, ingat! yang disini juga pengen loh jadi Ibu Persit," balas Arsyi dengan wajah yang aneh dibuat buat.
"Iya iya kita tau, Lo yang paling berambisi jadi Ibu Persit. Kalo bukan karena Lo yang ngoceh tiap hari tentang tentara, kita nggak akan tau dunia tentara," Jelas Sekar seraya mengecek foto foto kiriman Arsyi di wattsappnya.
"Gue nggak berambisi, kalo Gue berambisi yang ada Gue malah sakit ati kalo jatoh," Balas Arsyi.
"Terus kalo Lo nggak berambisi apa namanya dong? Yang tiap hari searcing tentang dunia militer, apa namanya kalo bukan ambisi?" tanya Wulan yang juga sekarang tengah mengecek foto foto kiriman Arsyi.
"Gue cuma Yakin akan hal ini. Gue yakin dengan Doa doa Gue selama ini," jawab Arsyi dengan melipat lengan dimeja.
"Gilak, Lo tiap hari berdoa biar jodoh sama Abang ganteng?" tanya Sekar terkejut dengan kesungguhan Arsyi.
"Lo yakin bakal terkabul?" tanya Sekar lagi.
"Yakin lah. Kalian ingat nggak nasehat pak Hasan tentang jodoh?" jawab Arsyi sekaligus bertanya kepada kedua temannya.
"Yang mana?" tanya Sekar yang sepertinya lupa nasehat pak Hasan guru Alqur'an Hadits.
"Pak Hasan tu pernah bilang gini nih berdoalah dari sekarang tentang jodoh yang kalian inginkan, selanjutnya yakin dan ikhtiar, insya Allah terkabul jika kalian yakin terus menerus bahwa doa kalian bakal terkabul." Arsyi menirukan gaya Pak Hasan saat berbicara supaya kedua temannya ini ingat akan nasehat guru mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual🎖️#1 in Tni [ 15-01-2020] 🎖️#3 in Perfectcouple [18-02-2020] 🎖️#1 in Bangga [26-02-2020] Tentang impian yang tak pernah Arsyi sangka akan menjadi kenyataan. Cinta, Rindu, dan Harapan bercampur menjadi satu mendominasi kehidupan Arsyi yang kian be...